Moskow, Sketsa.id – Meski terus digempur sanksi Barat yang bertujuan melumpuhkan ekonominya, Rusia malah mencatatkan lonjakan jumlah miliarder dalam setahun terakhir. Berdasarkan data Forbes 2025, ada 15 nama baru yang masuk daftar orang terkaya di negara itu.
Jumlah ini membawa total miliarder Rusia menjadi 146, rekor tertinggi sepanjang sejarah. Para miliarder baru ini berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari pengusaha sukses hingga pewaris kekayaan. Industri yang mereka geluti pun beragam, mencakup batu bara, keuangan, teknologi informasi (TI), farmasi, minyak dan gas, pertanian, produksi makanan, perumahan, perdagangan, transportasi, hingga listrik.
Di antara nama-nama baru, Vikram Punia, pengusaha kelahiran India yang mendirikan perusahaan farmasi Pharmasyntez, mencuri perhatian. Ia debut dengan kekayaan mencapai 2,1 miliar dolar AS. Ada pula Lyudmila Kogan, janda bankir Vladimir Kogan, yang mewarisi saham mayoritas Uralsib Bank dengan harta 1,3 miliar dolar AS. Tak ketinggalan, saudara kembar Alexander dan Viktor Linnik, pendiri produsen daging Miratorg, serta Boris Nuraliev, bos perusahaan perangkat lunak 1C, yang masing-masing mengantongi 1,3 miliar dolar AS.
Secara global, Rusia menempati peringkat kelima sebagai negara dengan miliarder baru terbanyak. Amerika Serikat (AS) memimpin dengan 103 nama, termasuk Marilyn Simons (31 miliar dolar AS), janda pelopor hedge fund Jim Simons, dan Lyndal Stephens Greth (25,8 miliar dolar AS), putri raja minyak Autry Stephens. Jerman menyusul di posisi kedua dengan 37 miliarder baru, termasuk Johannes von Baumbach (5,4 miliar dolar AS), miliarder termuda berusia 19 tahun. China dan Hong Kong berada di urutan ketiga dengan 32 nama, disusul India dengan 17 miliarder baru.
Dari total miliarder baru dunia, hampir 70 persen atau 196 orang meraih kekayaan dengan usaha sendiri. Teknologi dan kecerdasan buatan (AI) menjadi sektor paling subur, melahirkan 46 miliarder baru, seperti investor China Hao Tang (4,3 miliar dolar AS) serta pendiri startup AS Ben Lamm (3,7 miliar dolar AS) dan Dario Amodei (1,2 miliar dolar AS). Sektor keuangan menyumbang 41 nama, sementara perawatan kesehatan melengkapi tiga besar dengan 40 miliarder baru, (*)