Samarinda, Sketsa.id – Pemerintahan Gubernur Kalimantan Timur, Rudi Mas’ud, dan Wakil Gubernur Seno Aji telah melewati 100 hari pertama masa jabatan. Wakil Ketua Komisi I DPRD Kaltim, Agus Suwandy, menilai periode ini sebagai tahap awal konsolidasi dan penataan birokrasi, bukan capaian langsung.
“Dalam 100 hari ini Gubernur dan wakil gubernur masih menyiapkan fondasi. Ini bukan soal lambat atau cepat, tapi soal bagaimana membangun arah kebijakan yang kuat untuk jangka panjang,” terang Agus, Senin (09/06/2025).
Agus menyebut program pendidikan gratis sebagai kebijakan fundamental yang sedang dibangun sistem dan anggarannya. Pondasi awal sudah terlihat meskipun belum sepenuhnya berjalan.
“Misalnya program pendidikan gratis, ini bukan hal yang sederhana. Tidak bisa menuntut semuanya langsung terlihat. Harus dibangun dulu sistemnya, regulasinya, dan tentu saja kesiapan anggarannya,” tambahnya.
Menurutnya, penilaian lebih realistis harus dilakukan setelah 200 hari kerja, saat pemerintah diharapkan memasuki fase eksekusi dan menunjukkan hasil nyata.
“Kita tidak bisa terus berada di tahap wacana. Setelah 100 hari ini, harapannya kebijakan yang sudah disusun mulai dilaksanakan. Kalau sampai 200 hari belum juga kelihatan, berarti memang ada yang perlu dikritisi lebih tajam,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia menyebut tantangan masa transisi berdampak pada penyesuaian birokrasi dan anggaran, yang tidak dapat diselesaikan secara cepat.
“Tahun 2026 nanti mulai terasa perbedaan kebijakannya. Ini masa penyesuaian, dan tidak bisa dipaksakan langsung tuntas. Tapi publik tentu menunggu hasil. Maka penting bagi eksekutif membuktikan bahwa apa yang dirancang benar-benar bisa dijalankan,” jelas Agus. (Adv/DPRD Kaltim)
