Samarinda, Sketsa.id – Aliansi Mahasiswa Anti Korupsi (AMAK) Kaltim mendesak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kaltim mengusut tuntas kasus-kasus korupsi yang diduga dibungkam oleh kekuasaan. Aksi ini merupakan eskalsi setelah sebelumnya mereka mengepung Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (25/7/2025).
Puluhan mahasiswa membawa tiga tuntutan konkret:
1. Pengusutan PT BKE yang diduga menggelapkan pajak hingga Rp1 triliun,
2. Proyek renovasi Gedung DPRD Kaltim bernilai miliaran rupiah yang dicurigai bermasalah,
3. Skandal nepotisme dalam seleksi Direktur Utama Perusda Kaltim.
“Hukum jangan hanya galak ke rakyat kecil. Kalau Kejati diam, lebih baik copot toga mereka!” Tegas Faisal, Korlap AMAK, di depan gedung Kejati.
AMAK menyoroti ketimpangan penegakan hukum:
– PT BKE yang diduga menilep pajak triliunan belum ditindak, sementara wajib pajak kecil kerap disanksi.
– Renovasi Gedung DPRDdinilai hanya “memoles fisik, bukan integritas” dengan indikasi mark-up.
– Sosok misterius “H” yang disebut sebagai “pengendali kebijakan bayangan” di lingkaran kekuasaan.
“Pejabat bayangan ini lebih berkuasa daripada struktur resmi. Ini biang kerusakan birokrasi Kaltim!” Tambah Faisal.
AMAK Kaltim memberi ultimatum 7 hari untuk tindak lanjut. Jika diabaikan, mereka mengancam mobilisasi massa lebih besar.
“Ini peringatan. Jika hukum tetap tumpul, rakyat akan ambil alih!”.
(*)