Andi Harun Tinjau Sodetan Loa Janan Ilir dan TPST Sungai Keledang

Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat meninjau 4 lokasi TPST Sungai Kaledang (Ist).
Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat meninjau 4 lokasi TPST Sungai Kaledang (Ist).

Samarinda, Sketsa.id – Wali Kota Samarinda, Andi Harun meninjau sejumlah proyek penanganan banjir, Senin (9/10/2023).

Salah satunya adalah sodetan yang ada di Loa Janan Ilir, yang bertujuan untuk mengalirkan air dari kawasan perumahan Haji Saleh, Jalan HM Rifadin dan sekitarnya ke Sungai Loa Janan.

Andi Harun mengatakan, kawasan tersebut selama ini sering terendam banjir karena saluran airnya over capacity. Untuk itu, pihaknya telah mendapatkan izin dari Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kementerian PUPR untuk melakukan crossing jalan dengan memasang box K300.

“Alhamdulillah kita sudah mendapat izin, jalan raya ini akan kita crossing dengan memasang box K300, dan dampak sosialnya juga sudah kita atasi, saya tinjau hari ini apakah hambatannya itu sudah diselesaikan dan ternyata sudah,” ujar Andi Harun.

Ia juga mengapresiasi dan berterima kasih kepada warga yang bersedia merelakan lahan dan rumahnya untuk dibebaskan demi proyek tersebut. Ia menjamin bahwa proses administrasi dan pembayaran ganti rugi akan segera dilakukan.

Selain sodetan Loa Janan Ilir, Andi Harun juga meninjau Perumahan Samarinda Hills Kelurahan Rapak Dalam, Gang Rukun Kecamatan Samarinda Seberang dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sungai Keledang.

Di TPST Sungai Keledang, ia menyampaikan niatnya untuk melakukan revitalisasi pada tahun 2024 mendatang. Ia ingin kawasan tersebut menjadi lebih rapi, indah, dan hijau dengan konsep taman yang modern.

“Saya ingin tahun 2024 ini dirawat kelihatan rapi indah dan tertata. Pohon yang bisa dipertahankan akan kita pertahankan dan akan kita hijaukan ulang dengan konsep taman yang indah dan modern,” jelas Andi Harun.

Ia juga meminta pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda untuk tidak menutup akses sungai di kawasan tersebut, agar sampah-sampah yang menggenang di Sungai Mahakam dapat diangkut lewat sini.

“Siapa tau ada sampah yang bisa kita angkut lewat sini, maka jangan ditutup aksesnya, kita lihat dan atur sedemikian rupa untuk melihat tata guna lahan sehingga kira-kira bisa digunakan semua secara fungsional,” tutupnya.

(adv)