Deni Hakim Anwar Angkat Bicara Soal Tingginya Angka Putus Sekolah

Samarinda, Sketsa.id – Angka putus sekolah di Kota Samarinda masih terbilang tinggi. Dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, anak yang putus sekolah pada tingkat SMA/Sederajat berada di angka 74,26 persen.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar yang melihat tingginya angka pelajar yang tak tuntas di tingkat SMA mendorong Pemprov untuk menekan angka tersebut.

“Itu kan kaitan dengan program Pemprov kan ? kalau dulu ada wajib belajar 9 tahun, itu artinya mau tidak mau SD dan SMP semua warga masyarakat khususnya Samarinda dan Kaltim itu wajib mendapatkan pendidikan,” ucap Deni, sapaannya, Jumat (24/03/2023).

Deni melanjutkan, APBD Kaltim masih terhitung besar sekitar 17 triliun. Bahkan ia mengatakan Kaltim mendapat pengaugerahan terkait itu baru-baru ini. Seharusnya dapat menuntaskan angka kemiskinan dan memfasilitasi wajib belajar.

“Artinya bukan hanya 9 tahun tetapi kalau bisa 12 tahun, sehingga sampai ketika SMA pun wajib harus dirasakan oleh semua warga Kaltim. Harusnya tadi program ini dijadikan acuan, dijadikan salah satu poin penting di dalam rencana kerja Pemprov khususnya. Karena kita tidak mau lagi ada tikus mati di lumbung padi,” tambahnya.

Lebih lanjut, Politisi Gerindra itu  menginginkan sebuah kerja sama antara Pemprov dengan Perusahaan yang beroperasi di Kaltim.

Menurutnya, saat ini para pihak Perusahaan telah berkontribusi banyak terhadap pendidikan di Kaltim. Seperti memberikan Beasiswa Prestasi, bahkan hingga beasiswa kepada anak yang telah putus sekolah.

“Saya selalu tekankan kepada Dinas Ketenagakerjaan untuk rangkul semua perusahan yang ada, coba masukan ke forum kita supaya bisa membantu mengentaskan kemiskinan, kesehatan, maupun pendidikan,” jelasnya.

Ia juga berharap kepada Pemprov untuk membudidayakan dari hasil dana CSR yang ada. Apalagi menurutnya, Kaltim sudah ditetapkan menjadi tempat Ibu Kota Negara, sehingga perlu peningkatan dari segi Sumber Daya Manusia.

“Kita tentu tidak hanya ingin kotanya saja yang maju, dan bukan hanya infrastruktur nya bagus, tapi yang pasti pendidikan itu juga harus lebih maju. Pasti kita ingin nanti yang kita wariskan itu tadi memiliki SDM yang bagus, yang pintar, yang kuat, apalagi IKN ini dibangun di tempat kita,” jelas Deni

“Bayangkan kalau kita tidak ada SDM yang siap, apa kita mau jadi penonton saja. Karena perlu diketahui bahwa, pemuda masa kini adalah pemilik masa depan,” tukasnya. (Adv)