Samarinda, Sketsa.id – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, menegaskan pentingnya pengawasan dan pembinaan dalam program bantuan sosial untuk memastikan manfaatnya dirasakan secara tepat dan berkelanjutan.
Pernyataan ini disampaikannya saat menjadi narasumber dalam acara Dialog Publika di TVRI Kaltim, Kamis, 8 Mei 2025.
“Memberikan modal saja tidak cukup. Masyarakat perlu dibimbing agar usahanya bisa berkembang, bukan sekadar dilepas begitu saja,” tutur Ananda.
Ia menekankan bahwa aspek manajerial, proses seleksi penerima bantuan, hingga pendampingan usaha harus menjadi perhatian utama. Dengan begitu, program bantuan tidak hanya berhenti di tengah jalan, tetapi mampu menciptakan dampak jangka panjang.
Ananda juga menggarisbawahi perlunya mekanisme pengajuan bantuan yang terstruktur dengan jangka waktu yang jelas. “Tujuannya agar usaha masyarakat bisa bertahan lama dan tidak terus-menerus bergantung pada bantuan,” tambahnya.
Di sisi lain, pengamat sosial dari Universitas Mulawarman, Muhammad Arifin, menyoroti perlunya perubahan paradigma dalam upaya menanggulangi kemiskinan. Menurutnya, perencanaan yang matang dan terarah menjadi kunci keberhasilan program bantuan.
“Perencanaan harus jelas, dengan fokus pada pengembangan keterampilan masyarakat. Kolaborasi antarpihak juga perlu diperkuat agar tidak berjalan sendiri-sendiri,” jelas Arifin.
Ia memperingatkan, tanpa kesinambungan dan perencanaan yang solid, pelaksanaan program bantuan berisiko tidak optimal dan sulit mencapai tujuan. Kolaborasi yang kuat dan pendekatan yang terintegrasi, lanjutnya, akan memastikan program bantuan benar-benar memberdayakan masyarakat Kaltim. (*)