Kutai Timur, Sketsa id – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dr Bahrani melalui Sub koordinator surveilans dan imunisasi Dinkes Kutim Lely Pembriani mengatakan Dinkes Kutim saat ini, memaksimalkan penanganan tiga penyakit kronis yang sampai sekarang belum teratasi, yakni AIDS-tuberculosis-malaria (ATM).
Proses eliminasi Program ATM ini dalam skala nasional di tahun 2030, namun untuk Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ditargetkan proses eliminasinya di tahun 2026.
“Proses eliminasi artinya tidak zero kasus, tapi setidaknya ada syarat-syarat di masing-masing program. Kaltim untuk targetnya 2026 harus selesai dan ini pekerjaan berat untuk semua,” ucap Lely usai membuka kegiatan Workshop Pengembangan Jejaring Layanan TBC Dan Sosialisasi SITB di Hotel Royal Victoria, Kutim, Selasa (20/06/2023).
Lely menjelaskan pihak Dinkes Kutim akan melibatkan seluruh instansi kesehatan yang ada di Kutim untuk proses eliminasi program ATM.
“Wajib kita libatkan semua faskes, tidak mungkin Dinkes Kutim bekerja sendiri. Makanya kita adakan kegiatan workshop, karena sangat membutuhkan jejaring dan masalah kesehatan bukan hanya dinas kesehatan, tetapi semuanya terlibat,” ungkapnya.
Dirinya mengaku pihaknya terus berupaya untuk memaksimalkan proses eliminasi tersebut sesuai dengan target yang ada.
“Kita usahakan semoga kedepannya target yang ditentukan bisa kita selesaikan, untuk proses eliminasi program ATM ini,” pungkasnya.(Adv/Kominfo Kutim/Sketsa.id).