Beirut, Sketsa.id – Masjid Al Umari atau yang dikenal sebagai Masjid Agung Al Omari, berdiri megah di jantung Kota Beirut, Lebanon. Bangunan bersejarah ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga saksi bisu perjalanan panjang peradaban di Timur Tengah.
Dengan arsitektur yang memadukan berbagai pengaruh budaya, masjid ini menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dalam sejarah Islam di Lebanon.
Masjid Al Umari memiliki akar sejarah yang sangat tua, bahkan sebelum menjadi masjid. Awalnya, bangunan ini merupakan kuil Romawi yang digunakan untuk pemujaan. Pada abad ke-7, ketika Islam mulai menyebar di wilayah ini, bangunan tersebut dialihfungsikan menjadi masjid dan dinamai sesuai nama Khalifah Umar bin Khattab, salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW. Namun, perjalanan sejarahnya tidak berhenti di situ.
Pada abad ke-12, saat Tentara Salib menguasai Beirut, masjid ini diubah menjadi Gereja Saint John. Barulah pada tahun 1291, ketika Dinasti Mamluk merebut kembali wilayah tersebut, bangunan ini dikembalikan menjadi masjid.
Sejak saat itu, Masjid Al Umari terus mengalami renovasi, terutama setelah mengalami kerusakan parah akibat perang sipil di Lebanon pada 1975–1990. Hingga kini, masjid ini tetap berdiri kokoh sebagai simbol ketahanan budaya dan agama.
Salah satu daya tarik Masjid Al Umari adalah arsitekturnya yang mencerminkan perpaduan berbagai era. Bagian eksterior masjid menampilkan gaya Romawi dengan pilar-pilar besar yang kokoh, sementara interiornya dihiasi dengan kaligrafi Islam yang indah.
Lengkungan khas Romawi masih terlihat di beberapa sudut bangunan, menjadi pengingat akan sejarah panjangnya sebagai kuil Romawi.
Selain itu, masjid ini memiliki menara yang menjulang tinggi, memberikan panorama indah bagi pengunjung yang berkesempatan melihat Beirut dari ketinggian. Halaman masjid yang luas juga sering menjadi tempat berkumpulnya komunitas lokal, baik untuk beribadah maupun sekadar bersosialisasi.
Masjid Al Umari bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial dan budaya di Beirut.
Setiap hari, masjid ini ramai dikunjungi oleh umat Islam untuk melaksanakan salat berjemaah. Selain itu, berbagai kegiatan keagamaan seperti pengajian, peringatan hari besar Islam, dan kegiatan amal sering diadakan di sini.
Masjid ini juga menjadi destinasi wisata religi yang populer. Banyak wisatawan, baik Muslim maupun non-Muslim, datang untuk mengagumi keindahan arsitekturnya dan belajar tentang sejarahnya. Pemerintah Lebanon pun turut mendukung pelestarian masjid ini sebagai bagian dari warisan budaya nasional.
Meski telah bertahan selama berabad-abad, Masjid Al Umari menghadapi tantangan besar, terutama akibat situasi politik dan ekonomi di Lebanon.
Ledakan besar di Pelabuhan Beirut pada Agustus 2020 juga sempat mengguncang kawasan sekitar masjid, meskipun bangunan ini tidak mengalami kerusakan signifikan. Namun, peristiwa tersebut menjadi pengingat bahwa pelestarian warisan sejarah membutuhkan perhatian ekstra di tengah kondisi yang tidak menentu.
Di masa depan, banyak pihak berharap Masjid Al Umari dapat terus menjadi simbol perdamaian dan kebersamaan di tengah masyarakat Beirut yang multikultural. Upaya pelestarian yang melibatkan komunitas lokal dan internasional diharapkan dapat menjaga keberlangsungan masjid ini untuk generasi mendatang.
Masjid Al Umari adalah lebih dari sekadar bangunan bersejarah. Ia adalah cerminan perjalanan panjang peradaban, dari masa Romawi hingga era modern, yang hingga kini tetap relevan dalam kehidupan masyarakat Beirut.
Jika Anda berkesempatan mengunjungi Lebanon, jangan lupa untuk mampir dan merasakan sendiri aura sejarah serta keindahan yang ditawarkan oleh masjid ini.(*)