Muhammad Samsun Dorong Penyaluran Listrik Tak Hanya Tunggal dari PLN

Samarinda, Sketsa.id – Anggota DPRD Kaltim fraksi PDI Perjuangan, Muhammad Samsun mengkritik penyalur energi listrik lantaran masih di dominasi perusahaan Listrik Negara (PLN).

Samsun sapaanya, menyebut hal tersebut berpotensi terjadinya monopoli pasar dalam penyeluran energi listrik.

Hal tersebut merujuk pada kebijakan pusat akan mengganti penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM ke energi listrik.

“Kritik saya terkait kelistrikan yaitu monopoli dan penyaluran energi listrik di Indonesia yang masih dipegang oleh PLN (distributor tunggal),” ucapnya beberapa waktu lalu.

Menurutnya, apabila penyaluran energi listrik di Indonesia hanya dipegang satu pihak, dalam hal ini adalah PLN. Maka, tarif listrik hanya ditentukan sendiri oleh distributor tunggalnya.

“Prinsip ekonomi ketika itu dikuasai atau dimonopoli satu pihak, maka konsumen tidak akan mendapatkan nilai lebih. Sebab, harga benar-benar ditentukan sendiri oleh distributor tunggalnya,” jelasnya.

Akan lebih baik, diberikan ruang bagi para pengusaha yang ingin menjajaki bisnis penyaluran energi listrik. Timbang, hanya PLN yang menjadi distributor tunggal.

“Ini akan menimbulkan persaingan yang cukup bagus. Karena akan menguntungkan masyarakat,” paparnya.

“Seperti halnya pengiriman barang jaman dulu yang hanya melalui Pos Indonesia. Setelah regulasi dibuka, maka banyak perusahaan lain yang membuka jasa pengiriman seperti TIKI, JNE dan JNT. Dampaknya apa, mereka bersaing,” lanjutnya.

Wakil Ketua DPRD Kaltim itu mencontohkan, seperti perusahaan telekomunikasi yang sebelumnya hanya terpusat pada Telkom.

Namun seiring waktu, muncul perusahaan lain seperti Indosat, XL dan sebagainya ketika kebijakan dibuka. Akhirnya mereka semua bersaing, harga pun bersaing.

“Nah seperti PLN (distributor tunggal), kalau harga naik dan disetujui pemerintah. Akan menjadi masalah ketika ada peralihan kendaraan BBM ataupun kompor LPG ke listrik, pastinya harga listrik lebih tinggi,” pungkasnya.

“Sama halnya dengan minyak yang hanya boleh didistribusi oleh Pertamina. Tetapi Pertamina justru bangkrut. Bisa gawat kalau hal itu juga terjadi pada PLN,” jelasnya.

Sekali lagi Samsung tegaskan, apabila distribusi kelistrikan banyak yang menangani. Maka, akan menjadi persaingan positif dan memicu keuntungan untuk masyarakat. (Jag/Adv/DPRDKaltim)