Taruh Harapan Besar Pada Wali Kota, Warga Lubuk Sawa Impikan Jalan Cor

Samarinda, Sketsa.id – Derita warga jalan Sepakat, Lubuk Sawa, Kelurahan Mugirejo Samarinda akibat akses jalan tanah yang sukar dilalui saat hujan turun masih belum usai. Warga setempat menaruh harapan besar pada Wali Kota Samarinda agar Jalanan ke lokasi tinggal mereka segera diperbaiki.

Dengan membentangakan sepanduk bertuliskan “Pak Wali Kota Tolong Kami Jalan Kami Masih Tanah” Sejumlah Ibu-Ibu menggelar aksi damai di lingkungan tempat tinggalnya, sembari memyematkan replika nisan di badan jalan sebagai simbol mengubur kesengsaraan melalui jalan rusak.

Nurpati (49) merupakan satu diantara warga eks bantaran sungai karangmumus (SKM) yang direlokasi oleh Pemkot Samarinda ke lokasi tersebut pada tahun 2017 silam, mengaku lelah tatkala harus melalui jalan rusak sejauh lebih kurang dua kilo meter setiap hari.

“Cape sudah kita ini, setiap hari lewat jalan rusak. Mau tidak keluar harus jualan di pasar segiri untuk nyambung hidup, soalnya itu suamiku sudah meninggal. Apalagi itu kalau sudah hujan sering itu jatuh-jatuh kita naik sepeda motor” Ungkap Nurpati Minggu (25/6/2023)

Tak sampai di situ, Nurpati juga mencurahkan kekhawatirannya saat ada warga yang sakit atau akan melahirkan, hal itu lantaran Nurpati berkaca pada pengalaman pribadinya saat anggota keluarganya yang pernah mengalami kesulitan saat harus ke rumah sakit sementara mobil yang akan menjemput justru mengalami amblas berjam-jam.

“Kita itu takut juga pak kalau-kalau ada warga yang sakit atau mau melahirkan, soalnya dulu pernah itu anakku sakit mau dijemput mobil ke rumah sakit malah itu mobil amblas. Apalagi itu menantu ku lagi hamil besar sekarang”. Keluhnya

Saat ditanya terkait apakah ada orang pemerintahan atau DPRD yang pernah berkunjung ke lokasi tersebut, Nurpati justru menceritakan pengalamannya saat menggelar acara tasyakuran. “jangankan pemerintah, anggota DPR, dulu kami bikin acara aja tamu ku kembali lagi liat jalan rusak”.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Ariyani (50) yang juga merupakan warga relokasi bantaran SKM, “itu juga anak-anak kalau mau pergi sekolah susah kasian, kadang-kadang itu kalau hujan terpaksa tidak pergi sekolah soalnya pernah kembali lagi habis jatuh kotor semua itu baju sekolahnya” katanya

Karena sejumlah pengalaman pahit yang sudah dialami warga itulah para Ibu-ibu ini berharap agar Pemerintah Kota Samarinda dan dinas terkait untuk segera memperbaiki jalanan yg setiap hari harus mereka lalui.

Dari penelusuran di lapangan, sedikitnya ada 50 KK yang tinggal di sekitar lokasi tersebut, beberapa diantaranya merupakan warga yang telah tinggal selama puluhan tahun dan berpotensi sebagai petani. (Rev)