100 Hari Rudy–Seno, Ananda Moeis Soroti Pengalihan Anggaran dan Gratispol

FOTO: Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Ananda Emira Moeis

Samarinda, Sketsa.id  – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kalimantan Timur menyoroti kebijakan refocusing anggaran yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kaltim dalam 100 hari pertama masa kerja Gubernur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji.

Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, menyatakan bahwa langkah refocusing tersebut diarahkan pada tiga sektor prioritas, yaitu pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

“Refocusing ini bukan bagian dari APBD Perubahan, tapi memang perubahan dalam struktur anggaran yang diarahkan untuk menjawab kebutuhan mendesak masyarakat,” jelas Ananda, Rabu (28/05/2025).

Refocusing anggaran sendiri merupakan pengalihan atau pengaturan ulang penggunaan dana pemerintah agar lebih fokus pada kebutuhan yang dianggap lebih penting dan mendesak.

Dalam hal ini, Pemprov Kaltim mengalihkan sebagian anggaran ke sektor-sektor yang menyentuh langsung kepentingan masyarakat, seperti sekolah, layanan kesehatan, dan pembangunan infrastruktur dasar.

Menurut Ananda, kebijakan tersebut juga sejalan dengan arahan pemerintah pusat melalui Instruksi Presiden, Instruksi Gubernur, serta edaran dari Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri.

Selain menyoroti pengalihan anggaran, Fraksi PDI Perjuangan juga mencermati pelaksanaan dua program unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur, yakni Gratispol dan Jospol. Ananda menyatakan pihaknya akan memberi ruang bagi pemerintah untuk mengimplementasikan program tersebut secara maksimal.

“Kami dari Fraksi PDI Perjuangan melihat bagaimana pelaksanaan program-program seperti Gratispol dan Jospol. Kalau memang bagus dan efektif, tentu akan kami apresiasi. Tapi kalau belum maksimal, akan kami sampaikan masukan atau kritik yang konstruktif,” ucapnya.

Ia menambahkan, meskipun belum ada penilaian rinci terhadap capaian dalam 100 hari pertama, kepemimpinan Rudy Mas’ud dinilai cukup responsif dan menunjukkan komitmen tinggi terhadap kemajuan daerah.

“Beliau orangnya luar biasa, waktunya banyak digunakan untuk turun langsung melihat kondisi Kalimantan Timur. Tapi kami tetap akan melihat progresnya secara objektif,” tutupnya. (Adv/DPRD Kaltim)