Jakarta, Sketsa.id – Suasana hangat mengisi ruang kantor pusat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) di Jl. Veteran II, Jakarta Pusat, Selasa pagi (27/5). Direktorat Antikorupsi Badan Usaha (AKBU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan kunjungan kerja sejak pukul 08.30 hingga 11.00.
Kunjungan ini bukan sekadar silaturahmi, tetapi juga ajang audiensi untuk membangun kerja sama strategis dalam mencegah korupsi, khususnya di dunia usaha media siber.Rombongan KPK dipimpin langsung oleh Kepala Satgas II, Roro Wide Sulistyowati, didampingi Angga Hardimasta, Zul Bahari, dan Wahyu Firmansyah.
Mereka diterima oleh Ketua Umum SMSI, Firdaus, bersama Sekretaris Jenderal H. Makali Kumar, SH, serta tim humas Nasky dan Benny Hasibuan.Roro Wide, perempuan asal Jawa Barat ini, membuka audiensi dengan menjelaskan tugas Direktorat AKBU.
“Kami dibentuk untuk edukasi dan membangun budaya antikorupsi di dunia usaha, termasuk pers. Kami butuh masukan dari SMSI untuk strategi pencegahan yang tepat,” ujarnya penuh semangat.
Ia juga menekankan pentingnya langkah awal, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan program, agar dunia pers bisa bersih dari praktik korupsi.Firdaus menyambut baik kunjungan ini dengan antusias. Ia berbagi cerita tentang perjalanan SMSI yang berdiri sejak 2017 dan kini memiliki 2.700 anggota perusahaan media siber di Indonesia—anggota terbanyak di dunia.
“Industri pers sedang tertekan oleh banjir informasi dari media sosial dan platform asing. SMSI ingin bertahan dan bersinergi, termasuk dengan KPK, untuk cegah korupsi,” katanya sambil mengenakan batik cokelat muda.
SMSI menawarkan kerja sama konkret, seperti edukasi melalui workshop, seminar, dan pelatihan untuk anggotanya di seluruh Indonesia. Mereka juga siap memantau program usaha pers yang menggunakan dana pemerintah, baik dari pusat maupun daerah, seperti publikasi, hibah, atau Uji Kompetensi Wartawan (UKW) melalui Dewan Pers dan Hari Pers Nasional (HPN).Firdaus berharap audiensi ini menjadi langkah awal menuju ekosistem usaha pers yang bersih dan berintegritas.
“Kami ingin kemitraan ini membawa manfaat nyata,” pungkasnya. Acara ditutup dengan sesi foto bersama, sebagai simbol komitmen kuat kedua belah pihak dalam melawan korupsi. ( *)