Kutai Kartanegara, Sketsa.id – Akses jalan tani dari Muara Kaman menuju pusat Kecamatan Sebulu kini menjadi harapan baru bagi para petani lokal. Selain membuka isolasi wilayah pertanian, proyek ini turut mendorong efisiensi distribusi hasil panen dan menekan biaya operasional petani secara signifikan.
Sebelumnya, para petani harus memutar jauh dan mengeluarkan biaya besar untuk membawa hasil pertanian ke pasar. Namun sejak jalan tani dibuka, proses distribusi menjadi lebih cepat dan murah.
“Dulu petani harus memutar jauh dan biaya angkutnya mahal. Sekarang distribusi jauh lebih cepat, dan hasil panen bisa langsung sampai ke pasar,” ujar Camat Sebulu, Edy Fahruddin.
Jalan tani ini merupakan bagian dari komitmen besar Pemkab Kukar di bawah kepemimpinan Bupati Edi Damansyah dalam membangun kawasan pertanian yang terintegrasi.
Proses pembangunan dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah desa, TNI, hingga petani.
“Gotong royong kembali kami hidupkan bersama TNI, perangkat desa, dan para petani. Ini bukti bahwa kemandirian bisa dimulai dari jalan kecil yang dibuka dengan niat besar,” tambah Edy.
Saat ini, sekitar 600 hektare lahan telah digarap untuk komoditas strategis seperti padi, jagung, dan hortikultura. Wilayah ini ditargetkan menjadi lumbung baru ketahanan pangan Kukar.
Pembangunan infrastruktur jalan tani tidak hanya membuka akses, tetapi juga memperkuat ekosistem pertanian yang berkelanjutan.
Diharapkan ke depan, program ini menjadi model replikasi bagi kecamatan lain dalam mendorong transformasi ekonomi berbasis pertanian. (Adv/cc/Diskominfo Kukar)