Allianz Stadium Bergemuruh, Suporter Juventus Beri Sambutan Hangat untuk Kepulangan Allegri

Foto: Massimiliano Allegr (ist)

Turin, Sketsa.id – Sebuah malam yang penuh emosi dan nostalgia terjadi di Allianz Stadium. Massimiliano Allegri kembali, tetapi kali ini bukan sebagai pelatih Juventus, melainkan sebagai sosok yang memimpin AC Milan. Namun, sesuatu yang luar biasa terjadi – suporter Juventus justru menyambutnya dengan standing ovation yang hangat dan mengharukan.

Sambutan ini menjadi bukti bahwa warisan Allegri selama delapan tahun membesut Si Nyonya Tua tidak terlupakan. Meski kini berdiri di sisi berlawanan, jasanya selama dua periode kepelatihan (2014-2019 dan 2021-2024) tetap membekas di hati pendukung setia Juventus.

Sambutan Hangat di Tengah Rivalitas Sengit
Suasana stadion berubah drastis ketika nama Allegri disebut. Alih-alih cemoohan, tepuk tangan meriah justru menggema di seantero Allianz Stadium. Sorakan penghormatan ini mengalahkan rivalitas sengit yang biasanya menyelimuti laga Juventus kontra AC Milan.

“Suporter Juventus menyambut hangat mantan pelatih mereka, Allegri di Stadion Allianz,” tulis pernyataan yang beredar di media sosial, menggambarkan momen spesial tersebut.

Tak hanya dari tribun, kehangatan juga terlihat di belakang layar. Allegri terlihat memeluk beberapa mantan anak asuhnya, termasuk bintang muda Kenan Yildiz, di terowongan stadion sebelum pertandingan dimulai. Momen ini menunjukkan ikatan emosional yang masih kuat antara pelatih dan para pemain.

Warisan Gemilang Allegri untuk Juventus
Mengapa suporter Juventus begitu menghormati Allegri? Jawabannya terukir dalam sejarah prestasi klub. Selama dua periode kepelatihannya, pria asal Italia ini mempersembahkan:

  • Lima gelar Serie A yang memperkuat dominasi Juventus di kancah domestik
  • Lima trofi Coppa Italia yang menunjukkan konsistensi tim di berbagai kompetisi
  • Dua final Liga Champions pada 2015 dan 2017, meski harus mengakui keunggulan Barcelona dan Real Madrid.

Rekam jejak inilah yang membuat Allegri tetap dihormati, meski kini harus bersaing dengan mantan klubnya.

Pertemuan ini bukan hanya tentang nostalgia. Baik Juventus maupun AC Milan sedang bersaing ketat di papan atas Serie A. Milan datang dengan koleksi 12 poin, sementara Juventus mengumpulkan 11 poin. Hasil pertandingan ini bisa menjadi penentu momentum kedua tim dalam perburuan gelar musim ini.

Malam di Allianz Stadium membuktikan bahwa dalam dunia sepak bola, rasa hormat dan penghargaan bisa mengatasi rivalitas. Allegri mungkin kini memimpin lawan, tetapi jasanya selama bertahun-tahun bagi Juventus tetap abadi dalam memori kolektif suporter Si Nyonya Tua. (*)