Samarinda, Sketsa.id – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Ananda Emira Moeis menyampaikan pandangannya mengenai kondisi perempuan Indonesia saat ini, terutama dalam hal kesetaraan kesempatan. Ia menyoroti bahwa walau akses pendidikan semakin terbuka, realita di lapangan masih menunjukkan adanya kesenjangan besar bagi kaum perempuan dalam mengembangkan potensi diri.
Menurutnya, meskipun secara formal perempuan kini memiliki hak yang sama untuk mengenyam pendidikan, namun masih banyak dari mereka yang dihadapkan pada norma dan tekanan sosial yang mengekang ruang gerak serta impian mereka.
“Kalau soal sekolah, semua bisa. Tapi apakah semua perempuan diberi ruang untuk tumbuh dan berkembang secara maksimal? Belum tentu. Banyak yang bahkan harus minta ‘izin’ hanya untuk bermimpi,” ucapnya, Jum’at (9/5/2025).
Sebagai politisi dari PDI Perjuangan, Ananda menekankan bahwa perjuangan emansipasi belumlah selesai. Di tengah kemajuan zaman, masih ada perempuan yang harus memendam cita-citanya karena tuntutan menjadi pengurus rumah tangga atau pencari nafkah utama di usia muda.
Ia juga menyebutkan, tidak jarang perempuan dianggap terlalu ambisius hanya karena mereka berani mengejar pendidikan tinggi atau beasiswa ke luar negeri.
“Ini bukan sekadar soal mimpi. Ini soal bagaimana negara dan masyarakat memperlakukan impian perempuan dengan adil dan hormat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ananda menegaskan bahwa Indonesia sejatinya memiliki banyak perempuan cerdas dan berpotensi besar. Namun, yang kurang adalah sistem dan lingkungan yang memberi mereka ruang untuk berproses, berbicara, dan memimpin.
“Perempuan tidak hanya butuh pendidikan formal. Mereka butuh dipercaya, dibimbing, dan diberi tempat untuk didengar. Di situlah letak pendidikan sejati,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia turut mengajak seluruh perempuan Indonesia untuk terus berani menyuarakan hak dan mimpi mereka. Ia berharap perempuan tak sekadar menjadi simbol kekuatan, tapi juga menjadi penggerak perubahan sosial yang nyata.
“Perempuan Indonesia harus terus melangkah maju. Jadilah inspirasi, jadilah suara, dan jadilah kekuatan yang membentuk masa depan negeri ini,” pungkasnya.(Adv/DPRD Kaltim)