Samarinda, Sketsa.id – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Ananda Emira Moeis, menilai penanganan banjir di Samarinda telah menunjukkan kemajuan. Namun, ia mengingatkan pentingnya pemetaan wilayah rawan banjir sebagai dasar perencanaan agar pembangunan tak bersifat tambal sulam.
“Kalau tidak ada peta perencanaan yang jelas, maka pembangunan hanya akan jadi tambal sulam. Provinsi perlu menyalurkan bantuan anggaran secara tepat sasaran, berdasarkan prioritas wilayah terdampak,” tegas Ananda, Sabtu (31/05/2025).
Ia mendorong pemerintah menerapkan cetak biru atau rancangan induk pengendalian banjir agar arah pembangunan lebih terarah dan menyentuh akar permasalahan. Menurutnya, perbaikan yang sudah dilakukan di beberapa titik belum cukup karena penanganan masih bersifat reaktif.
“Masalahnya bukan sekadar air tergenang, tapi tidak adanya langkah terintegrasi yang menyentuh akar permasalahan. Pendekatannya masih bersifat responsif, bukan preventif,” ujarnya.
Ananda menegaskan bahwa fokus penanganan banjir harus lebih ke pencegahan, bukan hanya memperbaiki infrastruktur yang sudah rusak.
“Fokus kita bukan hanya memperbaiki, tapi mencegah. Itu yang masih belum terlihat secara konsisten,” pungkasnya.(ca/adv/dprdkaltim)