Bakti Sosial atau Kompromi? Langkah Renaldi Saputra Dihadang Kontroversi

Foto: ist

Samarinda, Sketsa.id – Nama Renaldi Saputra, Jenderal Lapangan (Jenlap) Aliansi Mahasiswa Kaltim Menggugat (MAHAKAM), menjadi sorotan publik setelah video pidatonya dalam acara bakti sosial Polresta Samarinda beredar luas di media sosial. Kehadirannya memicu gelombang kritik dari berbagai kalangan, terutama dari sesama aktivis dan pendukung gerakan.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @LambeKaltim, Renaldi terlihat menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan bakti sosial tersebut. “Saya sebagai jenderal lapangan Aliansi Mahakam mewakili kawan-kawan mengucapkan terima kasih banyak dan mengapresiasi bakti sosial yang diselenggarakan oleh Aliansi bersama Polres,” ujarnya.

Pidato ini menuai kontroversi karena belum lama ini, tepatnya pada Senin (1/9/2025), Aliansi MAHAKAM baru saja memimpin unjuk rasa besar di depan Kantor DPRD Kaltim. Banyak warganet menilai kehadiran Renaldi dalam acara yang melibatkan kepolisian sebagai bentuk ketidaknetralan dan pengkhianatan terhadap prinsip perjuangan.

Menanggapi berbagai kritikan, Renaldi segera mengeluarkan pernyataan resmi pada Kamis (11/9/2025). Ia menegaskan bahwa kehadirannya dalam bakti sosial bukanlah bentuk kompromi atau kemunduran dari perjuangan gerakan.

“Kegiatan ini tidak sama sekali untuk melegitimasi sebagai pengecilan atau kemunduran dalam aliansi. Ini sebagai simbol bahwa aliansi di Kaltim dalam menyampaikan aspirasi secara damai,” tegasnya.

Kontroversi ini memicu ketegangan internal di tubuh Aliansi MAHAKAM. Pada Kamis malam, diadakan konsolidasi darurat di Taman Unmul yang dihadiri berbagai lembaga mahasiswa. Suasana konsolidasi dilaporkan memanas, dengan sejumlah lembaga mempertanyakan kejelasan penggunaan dana donasi yang terkumpul selama aksi, serta kehadiran Renaldi dalam acara bakti sosial yang dianggap merusak independensi gerakan.

Renaldi pun meminta maaf atas kehadirannya dalam acara bakti sosial tersebut dan berjanji akan tetap melanjutkan perjuangan. Ia juga berkomitmen untuk memperjelas penggunaan dana donasi dan memperkuat struktur pergerakan ke depan.

Sementara itu, Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, menyatakan bahwa bakti sosial tersebut bertujuan untuk mempererat sinergi antara kepolisian, mahasiswa, dan pemuda dalam menjaga keamanan dan ketertiban.

“Selain menyampaikan aksi unjuk rasa, kami bisa juga menunjukan kerja sama yang baik, sama-sama punya niat baik dalam membangun Samarinda,” ujarnya.

Meski diterpa kontroversi, Renaldi menegaskan bahwa Aliansi MAHAKAM akan terus menyuarakan aspirasi masyarakat. “Aliansi Mahakam akan tetap konsisten memperjuangkan aspirasi rakyat, sekaligus memastikan keselamatan massa aksi sebagai prioritas utama,” tutupnya. (*)