Damayanti Dukung RS Islam Internasional, Tekankan Keadilan Layanan Kesehatan untuk Daerah Terpencil Kaltim

FOTO: Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Damayanti.

Samarinda, Sketsa.id – Wacana pembangunan Rumah Sakit Islam Internasional oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur di kawasan samping Hotel Atlet Samarinda mendapat tanggapan kritis dari Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti. Meski menyambut baik ide tersebut secara pribadi, ia mengingatkan agar pembangunan infrastruktur kesehatan tidak hanya terpusat di ibu kota provinsi.

“Secara pribadi saya sangat bergembira dengan ide ini,” ujar Damayanti, saat dikonfirmasi, Rabu, (2/7).

“Namun, ini harus menjadi catatan bersama: yang membutuhkan pelayanan kesehatan itu tidak hanya Kota Samarinda. Ada kota-kota lain yang sangat membutuhkan, apalagi di daerah terluar dan terpencil.”

Damayanti menekankan prinsip keadilan dalam pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Kaltim.

“Masyarakat Kalimantan Timur itu tidak hanya masyarakat Kota Samarinda, tidak hanya masyarakat Kota Balikpapan. Daerah terluar dari Kalimantan Timur juga membutuhkan hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai,” tegasnya.

Menanggapi pertanyaan apakah rumah sakit baru tersebut akan bersaing dengan RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda, Damayanti menampiknya. Ia justru menyoroti kondisi pelayanan di RSUD AWS saat ini.

“Kalau persaingan seharusnya tidak. Karena, pelayanan di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie saat ini masih sangat kurang, bahkan bisa dibilang kurang sekali. Kehadiran rumah sakit baru diharapkan dapat membantu mengurangi beban tersebut,” jelas Damayanti.

Namun, ia kembali mengingatkan tanggung jawab utama pemerintah provinsi.

“Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tidak boleh abai terhadap masyarakat di daerah terluar dan terpencil. Mereka juga berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang setara,” pungkas Damayanti menutup pernyataannya. (ADV/ DPRD Kaltim)