Damayanti Serukan Kolaborasi Tangani Kekerasan Anak di Panti Asuhan Samarinda

FOTO: Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti

Samarinda, Sketsa.id — Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti, menyuarakan keprihatinan mendalam atas temuan dugaan kekerasan terhadap anak di sebuah panti asuhan di Samarinda. Ia menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak.

“Perlindungan anak adalah tanggung jawab kolektif, bukan hanya satu lembaga. Masyarakat juga wajib berperan aktif,” tegas Damayanti saat berbicara kepada media, Senin (23/6/2025).

Pernyataannya merespons laporan kasus seorang balita 4 tahun yang mengalami luka memar dan benjolan di kepala, diduga akibat tindakan pengurus panti asuhan.

Damayanti menyatakan keterkejutannya: “Panti asuhan seharusnya menjadi tempat perlindungan, bukan malah membahayakan anak. Ini sama sekali tak dapat ditoleransi!” Korban kini menjalani pemeriksaan visum, sementara polisi telah membuka penyelidikan.

Politisi perempuan itu mengingatkan masyarakat agar proaktif melaporkan kekerasan, terutama terhadap kelompok rentan seperti anak dan perempuan.

“Setiap warga memiliki kewajiban moral untuk segera melaporkan ke pihak berwenang, agar korban mendapat perlindungan dan kasus tidak berlarut,” jelasnya.

Ia juga mendorong aparat penegak hukum bertindak cepat:

“Harapan kami, proses hukum berjalan responsif agar kejadian serupa tidak terulang di mana pun.” Damayanti mengungkapkan, Komisi IV DPRD Kaltim akan mendorong evaluasi menyeluruh terhadap lembaga pengasuhan anak untuk memastikan pemenuhan standar perlindungan dan pengawasan internal yang ketat.

Menutup pernyataannya, Damayanti menyerukan komitmen bersama: “Anak-anak adalah penerus masa depan. Kita semua wajib menjamin mereka tumbuh dalam lingkungan yang sehat, aman, dan penuh kasih sayang, bebas dari kekerasan maupun penelantaran.” (ADV/ DPRD Kaltim)