Samarinda. Sketsa.id – Keberadaan enam fasilitas refinery B40 di Kalimantan Timur mengukuhkan posisi daerah ini sebagai pusat biodiesel nasional. Investasi dari perusahaan global seperti POSCO International memperkuat kapasitas produksi dan daya saing ekspor biodiesel Kaltim.
Kepala Dinas ESDM Kaltim Bambang Arwanto mengungkapkan optimisme terhadap pertumbuhan industri biodiesel. “Dengan blending B40 terkonsentrasi di Kaltim, kita tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik tetapi juga membuka peluang ekspor yang menjanjikan,” ujar Bambang.
Refinery terbaru dari konsorsium Korea Selatan (POSCO International dan GS Caltex) mampu memproduksi 500 ribu ton Palm Oil Methyl Ester Crude (POMEC) per tahun. Kapasitas ini secara signifikan mendukung target bauran energi terbarukan nasional.
“Keunggulan Kaltim sebagai hub biodiesel semakin strategis. Proses produksi hingga ekspor dapat dilakukan dari sini, memberikan nilai tambah bagi perekonomian daerah,” tambah Bambang.
Pengembangan industri biodiesel juga diiringi penyiapan sumber daya manusia melalui program reskilling. Dinas ESDM berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja untuk memastikan transisi energi berjalan inklusif, termasuk bagi pekerja di sektor energi fosil.
Pertumbuhan investasi di sektor energi terbarukan ini menjadi penopang utama transformasi ekonomi Kaltim menuju era energi hijau yang berkelanjutan. (Cc/Adv/Diskominfo Kaltim)









