Samarinda, Sketsa.id – Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Firnadi Ikhsan, menanggapi proyeksi penurunan alokasi dana fiskal Kaltim dari Rp20 triliun menjadi Rp18 triliun pada 2026. Menurutnya, angka tersebut belum final dan masih mungkin mengalami perubahan seiring dinamika kebijakan fiskal nasional.
“Saat ini, penurunan dana masih bersifat sementara. Setiap tahun, alokasi anggaran bisa berubah tergantung evaluasi dan informasi terbaru terkait potensi pendapatan daerah. Namun, Kaltim tidak perlu terlalu khawatir,” tegas Firnadi dalam keterangan resminya, Senin (26/5/2025).
Politisi itu menjelaskan, sebagai provinsi dengan basis sumber daya migas dan non-migas yang kuat, Kaltim memiliki ketahanan fiskal yang mumpuni.
“Kami memiliki pondasi ekonomi yang kokoh, baik dari sektor migas maupun non-migas seperti pertambangan dan perkebunan. Ini menjadi modal penting untuk menjaga stabilitas keuangan daerah,” ujarnya.
Firnadi optimistis, dengan strategi pengelolaan anggaran yang tepat, provinsi tersebut mampu mengembalikan alokasi dana fiskal ke angka minimal Rp20 triliun pada 2026.
“Harapannya, melalui sinergi dengan pemerintah pusat dan optimalisasi pendapatan daerah, rebound (pemulihan) alokasi dana bisa tercapai,” tambahnya.
Ia menegaskan, pihaknya akan terus memantau perkembangan kebijakan dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan untuk memastikan kepentingan fiskal Kaltim tetap terjaga. (Adv/DPRD Kaltim)