Kutai Kartanegara, Sketsa.id – Sektor perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kutai Kartanegara (KUKAR) menunjukkan perkembangan signifikan menuju peningkatan nilai tambah. Data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Kaltim mencatat, produktivitas rata-rata Crude Palm Oil (CPO) di KUKAR meningkat dari 3,5 ton per hektare per tahun di 2024 menjadi 3,8 ton per hektare per tahun pada 2025.
Peningkatan ini diiringi dengan kemajuan dalam proses hilirisasi. Ekspor produk turunan sawit atau oleokimia—seperti sabun, margarin, biodiesel, dan surfaktan—mengalami pertumbuhan 15% pada 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. Saat ini, terdapat 5 pabrik oleokimia yang aktif beroperasi di kawasan Muara Badak dan Samboja.
Dampak Ekonomi yang Nyata:
Sektor perkebunan sawit telah menjadi penopang ekonomi penting dengan kontribusi sebesar 18% terhadap PDRB KUKAR. Sektor ini juga mampu menyerap sekitar 125.000 tenaga kerja, baik langsung maupun tidak langsung. Di level petani, rata-rata penghasilan petani rakyat dilaporkan naik 12% per tahun.
Pemerintah daerah menargetkan produktivitas lebih tinggi lagi, yaitu 4,5 ton per hektare, pada periode 2026-2030. Target strategis lainnya adalah agar 70% ekspor sawit KUKAR sudah dalam bentuk produk hilir, bukan CPO mental, dengan cita-cita menjadikan KUKAR sebagai pusat oleokimia utama di Kalimantan Timur. (Cc/Adv/Diskominfo Kukar)















