Jumbo Cetak Sejarah: Film Animasi Asia Tenggara Terlaris Sepanjang Masa

Foto : cuplikan film jumbo (ist)

Jakarta, Sketsa.id – Film animasi Jumbo resmi menyandang gelar sebagai film animasi Asia Tenggara terlaris sepanjang masa. Produksi Visinema Studios ini berhasil meraup pendapatan lebih dari USD 8 juta atau sekitar Rp134 miliar sejak tayang perdana pada 31 Maret 2025. Hingga 24 April 2025, Jumbo telah memikat 6,3 juta penonton di Indonesia, menjadikannya film animasi lokal paling fenomenal dalam sejarah perfilman Tanah Air.

Dalam 15 hari penayangan awal, Jumbo menggaet 3,56 juta penonton, dengan 1 juta di antaranya datang dari akhir pekan 12-13 April 2025. Pencapaian ini membuat Jumbo menggeser Mechamato Movie (Malaysia, 2022) yang sebelumnya memegang rekor dengan pendapatan USD 7,68 juta (Rp129 miliar).

Tak hanya di kancah regional, Jumbo juga melampaui Moana 2 (3,1 juta penonton) sebagai film animasi terlaris kedua di box office Indonesia, hanya kalah dari Frozen 2 yang mencatat 4,6 juta penonton.

Kini, dengan tambahan layar sebanyak 912 di seluruh Indonesia, Jumbo telah menembus 6,3 juta penonton per 24 April 2025, resmi mengalahkan Frozen 2 dan menjadi film animasi terlaris sepanjang masa di Indonesia. Film ini juga masuk dalam daftar 10 film Indonesia terlaris sepanjang masa, menempati posisi kelima dengan 6.322.482 penonton, menurut data GoodStats. Dengan tren positif ini, Jumbo diprediksi mampu menembus 8 juta penonton, bahkan berpeluang menyaingi film-film terlaris Indonesia lainnya seperti KKN di Desa Penari (10,06 juta penonton).

Kisah Don yang Menggugah Hati
Jumbo mengisahkan Don, seorang anak yatim piatu yang kerap diejek karena tubuhnya yang besar. Don memiliki buku dongeng warisan orangtuanya, penuh dengan cerita dan gambar magis yang menjadi pelarian dari dunia yang tak ramah. Suatu hari, Don bertemu Meri, peri kecil yang meminta bantuannya untuk berkumpul kembali dengan keluarganya. Kisah ini dikemas dengan visual memukau dan pesan mendalam tentang penerimaan diri, keberanian, dan keluarga, yang sukses menyentuh hati penonton dari anak-anak hingga dewasa.

“Jumbo adalah panggilan hati saya untuk anak saya dan seluruh anak Indonesia. Mereka berhak punya cerita yang dekat dengan mereka, dalam bahasa mereka sendiri,” ungkap Angga Dwimas Sasongko, CEO dan pendiri Visinema Studios.

Kolaborasi Megah Keren Indonesia
Disutradarai oleh Ryan Adriandhy dalam debutnya, Jumbo merupakan hasil kerja keras lebih dari 420 kreator Indonesia selama lima tahun sejak 2020. Ryan berkolaborasi dengan penulis skenario Widya Arifianti dan melibatkan talenta papan atas seperti Bunga Citra Lestari dan Ariel NOAH sebagai pengisi suara orangtua Don, serta Cinta Laura, Angga Yunanda, Prince Poetiray, Quinn Salman, Muhammad Adhiyat, Graciella Abigail, dan Yusuf Ozkan.

“Melihat antusiasme penonton, dari anak-anak yang tertawa hingga orang tua yang terharu, membuat setiap tantangan selama produksi terbayar lunas,” kata Ryan Adriandhy. Ia juga berterima kasih kepada para penonton yang secara organik mempromosikan Jumbo melalui media sosial, menciptakan gerakan “Buzzer Jumbo Gratisan” yang viral di platform X.

Pencapaian Terbaru dan Langkah Global
Hingga April 2025, Jumbo telah mencatat sejumlah rekor mengesankan:
• Film animasi Indonesia terlaris sepanjang masa, melampaui Si Juki The Movie: Panitia Hari Akhir (642.312 penonton) dalam enam hari penayangan.
• Film animasi Asia Tenggara terlaris sepanjang masa, menggeser Mechamato Movie dengan pendapatan lebih dari USD 8 juta.
• Film animasi terlaris di Indonesia, mengalahkan Frozen 2 dengan 6,3 juta penonton per 24 April 2025.
• Film Indonesia terlaris kelima sepanjang masa, dengan 6.322.482 penonton, menyalip Sewu Dino (4,8 juta) dan Habibie & Ainun (4,5 juta).
• Masuk 10 besar film Indonesia terlaris, menduduki posisi kesembilan pada 19 April 2025 dengan 5 juta penonton, dan kini naik ke posisi kelima.

Keberhasilan Jumbo tak hanya di dalam negeri. Film ini akan tayang di 17 negara mulai Juni 2025, termasuk Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Rusia, Ukraina, negara-negara Baltik, dan Asia Tengah. Distribusi global ke Amerika Utara, Eropa Barat, Australia, dan China juga sedang dipersiapkan, membuka peluang besar bagi animasi Indonesia di panggung dunia.

Dampak bagi Industri Animasi Indonesia
Kesuksesan Jumbo menjadi angin segar bagi industri animasi Tanah Air. Dengan kualitas visual yang disebut-sebut menyaingi animasi Hollywood, cerita yang universal namun kental dengan sentuhan lokal, serta promosi kreatif seperti balon raksasa di Candi Prambanan dan instalasi di bandara, Jumbo membuktikan bahwa animasi Indonesia mampu bersaing secara global. Film ini juga mendapat dukungan dari Kementerian Ekonomi Kreatif untuk amplifikasi merek, memperkuat posisinya sebagai kebanggaan nasional.
“Jumbo bukan sekedar film, tapi cerminan cinta dan kepercayaan masyarakat terhadap karya anak bangsa. Ini adalah awal dari kebangkitan animasi Indonesia,” ujar Anggia Kharisma, produser Jumbo.
Dengan antusiasme penonton yang masih membeludak dan rencana ekspansi global, Jumbo tak hanya mencatatkan sejarah, tetapi juga membuka jalan bagi masa depan cerah industri animasi Indonesia. (*)foto