Kutai Kartanegara, Sketsa.id – Bencana banjir dan longsor yang melanda Desa Batuah memicu kekhawatiran masyarakat. Namun, Kepala Desa Batuah, Abdul Rasyid, mengajak seluruh warga dan aktivis untuk bersikap bijak dan menahan diri dalam menyalahkan pihak manapun sebelum ada hasil kajian ilmiah yang valid.
Menurut Abdul Rasyid, bencana alam adalah musibah yang menyedihkan, tapi penyebabnya tidak bisa disimpulkan secara gegabah.
Ia menekankan pentingnya data dan analisis teknis sebagai dasar menentukan siapa yang bertanggung jawab.
“Kalau bencana itu pasti menyedihkan. Tapi jangan sampai kita salah dalam menentukan penyebab,” ujar Abdul Rasyid.
Di sekitar wilayah terdampak, memang ada beberapa perusahaan yang beroperasi. Namun, Rasyid menegaskan bahwa belum tentu semua perusahaan tersebut ikut andil dalam kerusakan lingkungan yang terjadi.
Oleh karena itu, ia mendorong dilakukannya kajian oleh instansi teknis seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan dinas terkait lain.
“Ada banyak aktivitas perusahaan di sekitar sini, tidak bisa kita hanya menunjuk satu. Kalau salah, ini bisa jadi fitnah,” tegas Rasyid.
Ia juga mengingatkan agar warga tidak mudah terprovokasi narasi di media sosial yang belum terverifikasi kebenarannya. Menurutnya, penyelesaian masalah harus dilakukan secara cerdas dan rasional.
“Saya tahu masyarakat kecewa, tapi kita perlu langkah cerdas, bukan emosional. Kalau ingin menyelesaikan persoalan ini, mari kita dorong investigasi resmi,” tutup Rasyid.
Kepala Desa Batuah ini berkomitmen memfasilitasi dialog yang adil dan transparan antara warga, perusahaan, dan instansi terkait agar persoalan lingkungan bisa diselesaikan bersama-sama.
(Adv/cc/Diskominfo Kukar)