Samarinda, Sketsa.id – Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Baba menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga keseimbangan pendidikan negeri dan swasta melalui alokasi kuota khusus 9% bagi sekolah swasta dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Kebijakan ini diumumkan usai rapat dengar pendapat dengan Dinas Pendidikan Kaltim, Selasa, (10/6/2025).
“Kuota 9% ini disiapkan untuk sekolah swasta. Kita juga akan bekerja sama meningkatkan kualitas SDM guru dan fasilitasnya,” tegas BABA, menanggapi kekhawatiran keterbatasan daya tampung sekolah negeri.
Fokus Penambahan Sekolah di Balikpapan
Baba menyoroti ketimpangan ketersediaan “bangku” sekolah, khususnya di Balikpapan. Untuk mengatasinya, Komisi IV mengusulkan dua solusi strategis tahun ini:
1. Pembangunan dua SMA baru
2. Pengembangan SMK Negeri 5 Balikpapan di lahan seluas 16 hektar
“Lahan itu memungkinkan penambahan rombongan belajar (rombel) atau bahkan pendirian sekolah baru,” jelasnya.
Menurut Baba, permasalahan utama bukan kekurangan daya tampung secara keseluruhan, melainkan konsentrasi peminat pada sekolah “unggulan”.
“Secara prinsip, semua lulusan SMP/Madrasah bisa tertampung jika distribusinya merata. Namun, mayoritas hanya memilih sekolah tertentu,” ujarnya.
Untuk mengurai kepadatan, PPDB 2025 akan mengoptimalkan empat jalur:
– Domisili (kuota ditingkatkan >30% + cadangan 5%)
– Afirmasi
– Reguler
– Prestasi
Baba juga menjamin pengawasan ketat pelaksanaan PPDB
“Anggota Komisi IV akan monitoring langsung ke daerah pemilihan (dapil) masing-masing. Ini bukan kunjungan rombongan, tapi pemeriksaan menyebar sesuai wilayah tanggung jawab.”
Mekanisme ini, tegasnya, memastikan prosedur berjalan transparan dan mengakomodir dinamika pendaftar domisili.
Baba mengakui dua wilayah memerlukan penanganan khusus:
– Balikpapan: Rasio ketersediaan rombel tak sebanding dengan jumlah penduduk. Saat ini hanya ada 9 SMA negeri dan 6 SMK negeri (satu masih integrasi dengan SMK 6).
– Kutai Timur (Kutim) : Rencana penambahan sekolah baru masih dalam tahap perencanaan.
“Jika daya tampung masih kurang, solusinya adalah penambahan rombel di sekolah eksisting,” pungkas Baba. (Adv/ DPRD Kaltim)