Samarinda, Sketsa.id – Jelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028, Kalimantan Timur dinilai belum sepenuhnya siap dalam hal pembinaan atlet. Salah satu persoalan yang mencuat adalah minimnya kepengurusan cabang olahraga (pengcab) aktif di kabupaten/kota se-Kaltim.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono, mengungkapkan bahwa dari 10 kabupaten/kota di Kaltim, hanya enam yang memiliki struktur kepengurusan pengcab yang aktif dan berjalan.
“Ini tentu jadi perhatian. Karena pembinaan atlet sangat bergantung pada organisasi yang aktif dan konsisten,” ujar Sapto, Senin (30/06/2025)
Menurut Sapto, lemahnya kelembagaan menyebabkan pembibitan atlet berjalan tidak maksimal. Ia menyebut contoh cabang olahraga Kurash yang mengalami tiga kali pergantian pengurus dalam waktu singkat, menunjukkan belum adanya kesinambungan dalam pembinaan.
“Tanpa pengurus yang solid, prestasi hanya jadi wacana. Tidak mungkin pembinaan bisa berjalan baik kalau organisasinya sendiri belum beres,” jelasnya.
Ia juga menyoroti tidak masuknya beberapa cabor Kaltim dalam daftar pertandingan PON, bukan karena dicoret, melainkan karena tidak adanya kesiapan tuan rumah dalam hal venue. Kondisi ini turut melemahkan semangat pembinaan sejak dini.
DPRD Kaltim, kata Sapto, akan memanggil seluruh pengurus cabor untuk dievaluasi secara menyeluruh. Evaluasi akan difokuskan pada kesiapan organisasi, hambatan pembinaan, dan langkah perbaikan yang konkret.
“Kami ingin tahu betul apa saja kendalanya dan bagaimana solusi ke depan, supaya pembibitan atlet bisa berjalan di semua daerah,” pungkasnya. (ADV/ DPRD Kaltim)