Samarinda, Sketsa.id– Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus mengoptimalkan penyerapan anggaran hingga akhir tahun 2025. Sekretaris Daerah Kaltim Sri Wahyuni menyatakan, berbagai penyesuaian dilakukan agar realisasi keuangan daerah dapat maksimal, khususnya untuk program prioritas seperti kesehatan dan pendidikan.
“Kami mengoptimalkan semua anggaran yang ada. Beberapa program sudah berjalan, tapi realisasi keuangannya masih perlu ditingkatkan,” ujar Sri Wahyuni.
Salah satu contoh adalah program BPJS Kesehatan yang dananya sudah disiapkan sejak Maret, namun baru terealisasi penuh pada Juli. “Selisih tiga bulan ini menyebabkan dana belum sepenuhnya terserap. Tapi ini wajar karena program baru mulai berjalan,” jelasnya.
Sri Wahyuni menegaskan, penilaian kinerja akan diterapkan bagi perangkat daerah yang belum optimal menyerap anggaran. Mekanisme reward and punishment akan diberlakukan untuk mendorong efektivitas penggunaan anggaran.
“Bagi OPD yang belum maksimal dalam penyerapan, tentu ada penilaian kinerja. Ini terkait dengan evaluasi kepemimpinan di masing-masing dinas,” tegasnya.
Hingga November, beberapa OPD masih mencatat realisasi anggaran di bawah target. Namun Sri Wahyuni optimistis angka ini akan meningkat signifikan hingga Desember mendatang seiring intensifikasi pelaksanaan program.
“Kita baru bisa merealisasikan anggaran perubahan di November. Perkembangannya akan terus bergerak hingga akhir tahun,” pungkasnya.(Cc/Adv/Diskominfo Kaltim)










