Kutai Kartanegara, Sketsa.id – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) memperkuat sinergi dengan Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) dalam pengembangan kawasan pertanian berkelanjutan.
Fokus kolaborasi ini adalah optimalisasi lahan seluas hampir 2.400 hektare yang telah ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional.
Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik, menyebut kolaborasi ini sebagai peluang emas untuk mendorong pembangunan pertanian terpadu yang mengedepankan efisiensi dan adaptasi terhadap tantangan iklim.
“Kementan memang baru fokus ke lokasi optimasi lahan dengan luasan 2.392 hektare. Semoga kolaborasi kita nanti dapat hasil yang baik,” ujarnya.
Program ini tidak hanya mencakup pembangunan infrastruktur lahan dan irigasi, tetapi juga melibatkan pemanfaatan teknologi pertanian modern, pendampingan teknis, serta penyediaan sarana produksi seperti bibit unggul dan pupuk.
Namun, Taufik menegaskan bahwa sinergi tidak bisa hanya mengandalkan pusat. Dukungan daerah tetap menjadi bagian penting.
“Intervensi dari daerah juga sangat penting, terutama dalam memastikan bibit dan pupuk tersedia tepat waktu dan sesuai kebutuhan petani,” tambahnya.
Dengan dukungan dua arah baik pusat maupun daerah diharapkan kawasan pertanian yang dikembangkan menjadi model keberhasilan untuk wilayah lain.
Kawasan ini ditargetkan mampu meningkatkan produksi, menjaga ketahanan pangan daerah, dan mendorong ekonomi petani secara langsung.
Distanak Kukar juga menyiapkan penguatan SDM dan penyuluhan intensif sebagai komponen pelengkap.
Harapannya, pertanian Kukar tidak hanya produktif, tetapi juga berkelanjutan secara ekologi dan ekonomis.


