Samarinda, Sketsa.id – Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Subandi, menegaskan pentingnya program pendidikan gratis dari Pemerintah Provinsi Kaltim dalam mengatasi ketimpangan akses pendidikan. Hal ini disampaikannya menanggapi kondisi banyak masyarakat, terutama dari kalangan kurang mampu, yang kerap terpaksa putus sekolah dan langsung bekerja usai SMP.
“Kondisi ini sangat memprihatinkan. Banyak anak-anak kita, setelah lulus SMP, langsung bekerja ke kebun atau perusahaan karena kendala biaya. Mereka kesulitan melanjutkan ke SMA, apalagi kuliah,” tegas Subandi dalam keterangannya, Rabu (28/5/2025).
Subandi menyoroti beban ganda yang dihadapi masyarakat: biaya hidup yang tinggi (sembako mahal, transportasi sulit) ditambah biaya pendidikan yang memberatkan. Menurutnya, hal inilah yang selama ini menciptakan ketimpangan kesempatan belajar.
Oleh karena itu, Subandi menyambut positif dan memberikan apresiasi tinggi terhadap program Gratis Pol (Pendidikan Gratis) yang diinisiasi Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, dan diteruskan oleh Wakil Gubernur Seno Aji.
“Program Gratis Pol ini sangat tepat sasaran. Mulai dari SMA, SMK, hingga jenjang S3 (Doktoral), tidak ada lagi alasan bagi masyarakat Kaltim untuk tidak bersekolah karena kendala biaya,” ujar Subandi dengan penuh keyakinan.
Ia menjelaskan, program ini dijamin melalui dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim.
“Di mana pun tempat tinggalnya, selama masih di Kalimantan Timur, masyarakat berhak mendapatkan dukungan penuh melalui program Gratis Pol ini. Ini adalah komitmen daerah untuk memutus mata rantai ketimpangan pendidikan,” pungkas Anggota DPRD Kaltim tersebut.
Subandi menegaskan bahwa dengan adanya program ini di era kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur saat ini, hambatan biaya untuk meraih pendidikan tinggi dari SMA hingga strata tertinggi seharusnya sudah tidak menjadi penghalang lagi bagi generasi muda Kaltim. (Adv/DPRD Kaltim)