Samarinda, Sketsa.id – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Subandi, menyuarakan keprihatinan mendalam terkait insiden longsor yang terjadi di pintu keluar terowongan baru Samarinda pada 12 Mei 2025. Kejadian ini memunculkan pertanyaan serius terkait efektivitas proyek infrastruktur tersebut dalam mengurai kemacetan, terlebih setelah terowongan itu baru diresmikan.
Subandi menegaskan, meski belum berkunjung langsung ke lokasi, perbaikan harus segera dilakukan meski longsor terlihat hanya terjadi di lapisan permukaan.
“Keselamatan masyarakat pengguna jalan harus jadi prioritas utama. Pemerintah perlu bertindak cepat untuk memastikan tidak ada risiko lanjutan,” tegasnya, Jumat (23/5/2025).
Politisi ini juga mengkhawatirkan potensi longsor susulan dan mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melakukan pemeriksaan menyeluruh pada titik-titik rawan di sekitar terowongan.
“Pengecekan intensif di seluruh area berpotensi longsor wajib dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang,” ujar Subandi.
Ia mendorong Pemkot Samarinda untuk segera mengambil langkah konkret, termasuk deteksi dini dan peningkatan keamanan infrastruktur.
“Harapan saya, kerusakan yang terjadi hanya bersifat permukaan dan bisa segera diperbaiki. Yang utama, keselamatan warga tidak boleh diabaikan,” jelasnya.
Sebagai wakil rakyat, Subandi akan berkomitmen terus memantau perkembangan terkait penanganan pascabencana dan memastikan upaya perbaikan berjalan transparan demi kepentingan publik.
“Infrastruktur harus aman dan nyaman bagi masyarakat. Ini tanggung jawab kita bersama,” tutupnya. (Adv/DPRD Kaltim)