Syarifatul Sya’diah Anggota Komisi III DPRD Kaltim: Banjir di Segah Berau Akibat Curah Hujan Tinggi dan Kerusakan Lingkungan

FOTO: Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Syarifatul Sya'diah

SAMARINDA, Sketsa.id – Berdasarkan analisis terbaru, banjir yang melanda beberapa kecamatan di Segah, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, disebabkan oleh tingginya curah hujan dan kerusakan lingkungan. Hal ini disampaikan oleh Syarifatul Sya’diah, Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Timur, dalam tanggapannya terkait bencana tersebut, Selasa (3/6/2025).

“Berdasarkan pemantauan dari Februari hingga Mei, curah hujan di wilayah ini mencapai yang tertinggi, bahkan mencapai lebih dari 500 mm. Ini menjadi salah satu faktor utama banjir,” jelas Syarifatul.

Selain itu, ia menekankan bahwa perubahan lingkungan di Segah turut memperparah kondisi.

“Dulu kawasan ini didominasi hutan yang berfungsi sebagai penahan air. Namun, sekarang banyak aktivitas tambang yang mengubah kondisi alam. Kami mendorong semua pihak, terutama pelaku industri, untuk menerapkan eksplorasi yang ramah lingkungan. Setelah kegiatan tambang selesai, lahan harus direhabilitasi dengan penanaman kembali agar tidak terjadi erosi dan kerusakan lebih lanjut,” ujarnya.

Syarifatul juga menyoroti pentingnya koordinasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk menangani akar permasalahan lingkungan.

“Dalam RPJMD, kami telah menegaskan bahwa pembangunan ke depan harus berwawasan lingkungan. Kita harus bersama-sama menjaga kelestarian alam agar bencana seperti banjir dan longsor tidak semakin parah,” tegasnya.

Ia mengingatkan bahwa dampak kerusakan lingkungan sudah sangat nyata, tidak hanya di Berau tetapi juga di berbagai wilayah Kaltim.

“Banjir dan longsor telah merenggut korban jiwa dan harta benda. Sungai Kelai yang meluap baru-baru ini adalah contoh nyata bahwa kita butuh perhatian serius dari semua pihak,” pungkas Syarifatul.

Pemerintah daerah dan masyarakat diharapkan dapat bersinergi dalam upaya mitigasi bencana dan pelestarian lingkungan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. (Adv/ DPRD Kaltim)