Samarinda, sketsa.id – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan melanjutkan rangkaian kunjungan kerja di Samarinda, Kalimantan Timur, dengan mengunjungi Panti Asuhan Kasih Bunda Utari pada Selasa (22/7/2025). Panti asuhan yang berada di bawah naungan Yayasan Kharisma Pertiwi ini menjadi rumah perlindungan bagi anak-anak korban kekerasan, dan kunjungan ini menegaskan komitmen partai dalam isu kemanusiaan.
Rombongan DPP PDI Perjuangan, yang dipimpin oleh tiga tokoh nasional—Tri Rismaharini, Sri Rahayu, dan Ribka Tjiptaning—didampingi pengurus DPD PDI Perjuangan Kalimantan Timur. Dalam kunjungan tersebut, partai menyerahkan bantuan santunan sebesar Rp50 juta untuk mendukung pemulihan psikososial anak-anak di panti.
Ribka Tjiptaning, dalam keterangannya kepada awak media, menegaskan bahwa kunjungan ini bukan sekadar simbol kepedulian, melainkan wujud nyata dari komitmen PDI Perjuangan dalam kerja kemanusiaan.
“Isu perlindungan anak dan perempuan menjadi fokus utama kami. Kami ingin memutus rantai kekerasan melalui kerja gotong royong dari pusat hingga daerah,” ujarnya.
Ia menambahkan, sinergi antara DPP, DPD, dan DPC PDI Perjuangan akan terus diperkuat untuk menjangkau lebih banyak lembaga dan komunitas yang bergerak di bidang kemanusiaan, termasuk penanganan stunting dan perlindungan terhadap perempuan serta anak.
Kunjungan ini merupakan kelanjutan dari agenda sebelumnya di Dusun Purwobinangunan, Makroman, Kecamatan Sambutan, Samarinda, yang mengusung tema syukuran rakyat, peresmian jalan usaha tani, dan pelestarian lingkungan melalui penanaman tanaman pangan alternatif pengganti beras. Kali ini, sentuhan sosial menjadi sorotan utama.
Tri Rismaharini dan Sri Rahayu turut berinteraksi secara hangat dengan anak-anak di Panti Asuhan Kasih Bunda Utari. Mereka menyampaikan pesan semangat dan harapan agar anak-anak tetap kuat, berani bermimpi, dan tumbuh dalam lingkungan penuh kasih sayang.
Kegiatan ini mempertegas arah politik kemanusiaan PDI Perjuangan, yang menempatkan anak-anak sebagai pilar masa depan bangsa yang harus dilindungi dari segala bentuk kekerasan dan ketidakadilan.
“Anak-anak adalah harapan bangsa. Kami ingin memastikan mereka mendapatkan perlindungan dan kesempatan untuk berkembang,” tutup Ribka. (*)