Samarinda, Sketsa.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda sedang melakukan pembahasan serius terkait rencana mewujudkan Green Transportation dengan mengadopsi transportasi berbasis listrik, yaitu Bus Rapid Transit (BRT).
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu, Senin (6/11/2023). Ia mengatakan bahwa Wakil Walikota Samarinda Rusmadi Wongso telah memberikan respon positif terhadap draft final pengadaan BRT tersebut.
“Beliau menyambut dengan baik gagasan ini. Perencanaan BRT dijadwalkan akan terealisasi pada tahun 2024. Namun, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi,” ujar Manalu.
Manalu menjelaskan bahwa ada tiga opsi pengelolaan BRT yang dibahas, yaitu secara swakelola, melalui Perusahaan Umum Daerah (Perusda), atau dengan keterlibatan pemerintah pusat lewat APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
“Masing-masing opsi memiliki kelebihan dan kekurangan. Misalnya, swakelola membutuhkan SDM, lahan, dan tarif yang sesuai. Perusda membutuhkan waktu dan lahan yang cukup. APBN membutuhkan koordinasi yang baik dengan pemerintah pusat,” papar Manalu.
Manalu menambahkan, keputusan akhir akan menunggu kebijakan Wali Kota Samarinda, Andi Harun, dan nama layanan BRT yang akan diberikan akan diumumkan nanti. Ia juga mengatakan bahwa Rusmadi Wongso akan memaparkan langsung terkait BRT dalam undangan pertemuan di Yokohama, Jepang bersama Wali Kota.
“Rencananya BRT akan menjadi sarana transportasi berbasis ramah lingkungan. Ini juga merupakan langkah penting dalam mengarah ke transportasi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan di Kota Samarinda,” tutup Manalu.
(Adv)