Samarinda, Sketsa.id — Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Sugiyono, menegaskan bahwa pembangunan kota tidak boleh hanya fokus pada megahnya infrastruktur fisik. Menurutnya, Samarinda sebagai ibu kota provinsi perlu memprioritaskan keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan sosial-ekonomi masyarakat.
Sugiyono mengkritik pola pembangunan yang dinilai terlalu mengedepankan proyek “betonisasi” dan aspek visual, tanpa menyentuh kebutuhan dasar warga.
“Pembangunan tak sekadar soal memperindah kota. Jika jalan diperbaiki, tetapi ekonomi rakyat masih terpuruk, itu artinya solusi belum menyentuh akar persoalan,” tegasnya, Jumat (16/5/2025).
Politisi tersebut menyoroti minimnya porsi program pemberdayaan masyarakat seperti dukungan UMKM, pelatihan keterampilan kerja, serta pemerataan akses layanan kesehatan dan pendidikan. Ia mencontohkan, sejumlah wilayah di Samarinda masih menjadi kantong kemiskinan yang terabaikan, padahal kota ini menjadi wajah Kaltim.
“Warga butuh penghidupan layak, bukan cuma trotoar mewah. Keseimbangan ini harus jadi prinsip utama perencanaan kota,” ujar Sugiyono.
Ia juga mendesak keterlibatan aktif masyarakat dalam merumuskan prioritas pembangunan, terutama di kawasan padat penduduk dan pinggiran.
Sebagai bentuk komitmen, Sugiyono berjanji mendorong penyesuaian alokasi anggaran daerah agar tidak hanya terserap untuk proyek fisik, tetapi juga dialokasikan ke program peningkatan kualitas hidup warga.
“Pembangunan berkelanjutan harus diukur dari seberapa banyak rakyat yang merasakan dampak positifnya,” tutupnya. (Adv/DPRD Kaltim)