Samarinda, Sketsa.id – Maraknya aktivitas truk pengangkut batu bara yang melintas di jalan umum Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, kembali menelan korban jiwa. Seorang perempuan berusia sekitar 20 tahun meninggal dunia setelah tertimpa truk roda 10 yang tak mampu menanjak di kawasan Gunung Kecamatan Muara Komam pada Sabtu, 26 Oktober 2024.
Sekretaris Jenderal DPP Adil-Pengawal Indonesia Emas, Dheo Oktavianus, menyampaikan rasa prihatin mendalam atas insiden tersebut. “Kami turut berduka atas kejadian ini. Harapan kami ke depan, insiden seperti ini tidak lagi terjadi sebagai dampak dari aktivitas pertambangan,” ujar Dheo.
Dheo menyoroti pentingnya regulasi yang lebih ketat untuk memastikan keselamatan lalu lintas, terutama bagi perusahaan batu bara yang belum memiliki jalan hauling khusus dan masih menggunakan jalan umum. Ia mendesak pemerintah untuk mempertegas regulasi bagi perusahaan yang tidak memenuhi standar keamanan, demi keselamatan masyarakat.
“Seharusnya ada aturan yang jelas dan tindakan tegas dari pemerintah untuk aktivitas pengangkutan batu bara yang menggunakan jalan umum. Idealnya, perusahaan membuat jalur hauling tersendiri, bukan jalan umum yang rentan membahayakan masyarakat,” tegasnya.
Menurut Dheo, kecelakaan tersebut dapat dihindari apabila ada peningkatan perhatian terhadap infrastruktur dan pengawasan yang lebih baik. Ia mengajak pemerintah daerah dan pihak terkait untuk mencari solusi demi mengurangi risiko kecelakaan serupa di masa depan.
“Seharusnya hal ini bisa dicegah dengan pengawasan ketat dari pemerintah. Kami juga mengajak pihak terkait untuk segera mencari solusi,” ungkapnya.
Di akhir pernyataannya, Dheo menegaskan pentingnya dukungan bagi masyarakat terdampak, serta memastikan keselamatan warga menjadi prioritas utama dalam kegiatan industri apa pun, termasuk pengangkutan batu bara. (*)