Samarinda, Sketsa.id – Berlangsung selama 4 hari mulai dari 27 – 30 Mei 2024, pada acara puncak ANRI menggelar serangkaian acara yang menghadirkan kurang lebih 1.000 peserta dari berbagai komunitas kearsipan di instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi/ kabupaten/kota, Badan Usaha Milik Negara hingga Perguruan Tinggi Negeri.
Pada rangkaian tanggal 28-29 Mei, ANRI menggelar Rapat Koordinasi Nasional yang berpusat pada Ballroom Hotel Mercure Samarinda. Pada puncak acara, ANRI menghadirkan 7 arsip yang miliki signifikasi berhasil teregistrasi sebagai memori kolektif.
Arsip itu sendiri antara lain arsip jaringaj dagang batik lasem awal abad 20, arsip tragedi kemanusiaan bom Bali satu tahun 2002-2021, atsip dr.A.K. Gani “Perintis Penerbangan Swasta di Indonesia Tahun1951 – 1957, Arsip transmigrasi di Jwa Tengah tahun1947 sampai 1999, Arsip Herbarium Temulawak : pengetahuan lokal dan teknologi tumbuhan obat Indonesia, Arsip oemgembangan Tugu Pahlawan Surabaya 1951-1997, Arsip revitalisasi situs Kota Lama Semarang Tahun 1983-2022.
Ketujuh arsip ini sendiri di setahkan langsung oleh Pelaksana Tugas Kepala ANRI, Imam Gunarto.
Adanya pergeseran Ibukota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur/ membuat perpindahan arsip ini semakin lama. Namun dengan adanya transformasi digital , hal itu dirasa mampu untuk memudahkan penyimpanan data.
“Kementrian atau lembaga tidak perlu membawa arsip, karena sudah kita alihkan pakai digital ” ujar Imam saat diwawancarai.
Imam menambahkan bahwa target kearsipanuntuk tahun 2025- 2029 akan lebih diarahkan kepada pembangunan Big Archive. Dengan sinergi berbagai pihak, diharapkan dapat meningkatkan kualitas penyelenggaran kearsipan nasional. (*)
