Samarinda, Sketsa.id – Komisi II DPRD Kaltim sebut aset-aset milik Pemprov Kaltim yang ada di sepanjang Sungai Mahakam bisa diinventarisasi. Bahkan jika memungkinkan, bisa dimaksimalkan oleh perusahaan daerah (perusda).
“Kemudian ada aset-aset pemprov yang ada di sepanjang Sungai Mahakam yang kemudian bisa diinventarisasi, dan bisa dimaksimalkan bisa digunakan perusda kita,” jelas Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono.
Terkait pengelolaan aset yang dimaksud, Tiyo menyerahkan kepada perusda untuk penanganan yang lebih tepat. Sebab di pinggir Sungai Mahakam ada banyak sekali yang bisa masuk sebagai pendapatan asli daerah (PAD).
“Apakah nanti disewakan untuk penambatan kapal dan lain sebagainya. Itu kan potensial sekali untuk pendapatan asli daerah (PAD) kita,” ujarnya.
Dijelaskan Tiyo, Pemprov Kaltim dituntut fokus untuk mencari PAD atau sumber-sumber pendapatan baru. Dalam hal ini, Komisi II selalu mendorong dan mengingatkan hal tersebut ke pihak pemprov.
“Sebab tugas kita hari ini adalah mencari PAD atau sumber-sumber pendapatan baru yang kemudian hari ini masih belum kita maksimalkan,” tambah politisi dari Fraksi Golkar itu.
Tiyo juga sedikit menyinggung terkait lapangan bola Voorvo yang beberapa waktu lalu disegel oleh Pemkot Samarinda. Sebagai informasi, lapangan itu memang milik Pemprov Kaltim. Mengenai ini, Tiyo berharap pemprov dan pemkot bisa menjalin komunikasi dengan baik lagi.
“Silakan untuk berkomunikasi dengan baik karena kan ini aset pemerintah yang memang kita perlukan untuk kesejahteraan masyarakat. Kalau ada PAD kan juga untuk masyarakat,” tandasnya. (ADV/Pa/DPRD KALTIM)