Tengarong, Sketsa.id – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kutai Kartanegara (Kukar) membangun tiga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di tiga kecamatan, yaitu Muara Badak, Anggana dan Samboja.
Kepala DKP Kukar Muslik menargetkan, pembangunan yang masih dalam tahap pengerjaan itu akan dirampungkan akhir tahun 2023 mendatang. Muslik menerangkan, untuk TPI di Samboja sudah selesai terbangun, bersamaan dengan pembangunan dermaganya.
Namun, dermaga ini masih dalam proses penyelesaian. Untuk perampungannya juga akan diselesaikan akhir tahun ini, yang tahapannya sudah memasuki proses lelang proyek.
Kemudian, TPI yang di Anggana juga sudah berproses. Sudah tinggal tahap yang terakhir itu ada 3 paket kan tinggal paket-paket yang terakhir ini sudah ada, tinggal pelaksanaan jadi 2 tahapan itu turap dan pengerukan sudah dilaksanakan,
Selain itu, TPI yang di Kota Bangun juga sudah perluasan sama jembatan masuk sudah terlaksana. Jadi pada dasarnya sudah progres sudah hampir selesai tinggal finishing tinggal satu lagi paket kegiatan yang disambung itu yang masih dalam proses hari ini penentuan.
“Targetnya penyelesaian paling tidak pertengahan Desember sudah bisa selesai semua.” ungkap Muslik Senin (30/10/23).
Menurutnya, TPI ini penting karena pertama dengan adanya TPI nelayan itu menjadi lebih mudah, terutama di dalam pemasaran. Hasilnya muda mereka bisa terkumpul. Dan diharapkan juga melalui TPI ini mendapatkan data-data produksi yang lebih akurat.
“Tapi paling tidak mereka mudah dalam pemasaran. Mereka mudah mendaratkan hasilnya. Kemudian pemasaran juga mudah karena terkonsentrasi sehingga. Data yang kita dapatkan juga lebih akurat. Kemudian pembinaan kita juga lebih muda terkait dengan bagaimana penanganan mutu hasil. Sehingga ketika dipasarkan itu masih dalam kondisi yang baik.” ujarnya.
Dengan anggaran pembangunan TPI kurang lebih hampir Rp 22 miliar, Muslik optimis bisa selesai terutama yang di Samboja itu. Karena memang di Samboja itu pas di daerah nelayan, jadi tidak perlu sosialisasi lagi. Mereka sudah pasti akan mendaratkan di sana.
Kalau yang di Kota Bangun ini yang perlu kerja keras karena mereka punya penempatan datang ikan kecil. Jadi untuk diarahkan ke TPI agak sulit apalagi akses jalan itu kadang-kadang jalannya banjir.
“Nah itu yang menjadi problem bagi kita, tapi kita optimis kita pelan-pelan kita sosialisasikan kepada masyarakat supaya untuk menggunakan TPI. Disamping itu kita memberikan sosialisasi kepada mereka.” jelasnya.
Komitmen pemerintah adalah siap memfasilitasi untuk masyarakat karena memang Bupati sangat konsen ke pertanian dalam arti luas. Dan ingin menjadikan Kukar ini lumbung pangan termasuk di antaranya ikan dari Kukar ini lebih dari 60% untuk menyuplai kebutuhan ikan Kalimantan Timur.
“Nah tinggal bagaimana kita melakukan penguatan penguatan di sini agar produksi itu bisa meningkat terus dan tetap terjaga. Terutama beberapa program-program kita untuk mendukung supaya nelayan dan pembudidaya ikan itu bisa terus berkembang. Melalui bantuan langsung tunai dalam rangka subsidi pakai subsidi BBM dan pendampingan kita seperti pelatihan-pelatihan.” pungkasnya. (adv/ Pa/ Diskominfo Kukar)