Samarinda, Sketsa.id – Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Veridiana Huraq Wang kecewa lantaran alokasi anggaran pembangunan infrastruktur jalan di wilayah Kaltim tidak besar.
Diketahui, alokasi anggaran pembangunan infrastruktur jalan sebesar Rp10,63 Trilliun. Kendari demikian anggaran tersebut lebih besar terserap untuk pembangunan akses di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Veridiana menjelaskan, alokasi anggaran pembangunan jalan tersebut memang terbagi menjadi dua. Pertama sebesar Rp8,7 Trilliun untuk pembangunan jalan di wilayah IKN. Sementara untuk wilayah Kaltim hanya Rp1,8 Trilliun
“Pembangunan jalan ini meliputi penanganan jalan wilayah IKN Nusantara sekitar Rp8,7 triliun sementara untuk wilayah lainnya hanya Rp1,8 triliun,” urainya kepada awak media, Selasa (28/2/2023)
Politisi perempuan asal PDI Perjuangan tersebut menyayangkan pembagian yang tidak seimbang.
Padahal, anggota DPRD Kaltim dapil Mahakam Ulu tersebut berharap pembangunan jalan nasional di wilayah IKN juga membutuhkan aplikasi yang cukup besar.
Setali tiga uang, Veridiana tetap mengapresiasi alokasi anggaran tersebut. Pasalnya, pada tahun 2022 lalu, jalan wilayah Provinsi Kaltim hanya mendapat anggaran sebesar Rp1,5 triliun.
Untuk saat ini ia mengakui bahwa ada kenaikan alokasi anggaran yakni sebesar Rp300 miliar pada alokasi tahun 2023.
“Kegiatan penanganan jalan di Kaltim tersebar di sejumlah kabupaten dan kota yang memiliki status jalan nasional, seperti jalan penghubung antara Kabupaten Kutai Barat (Kubar) dan Kabupaten Mahakam Ulu, jalur perbatasan antara Kaltim dan Kalsel, jalan penghubung antara Samarinda – Kutai Timur (Kutim). Jika dijumlahkan panjang penanganan jalan sekitar 1.008 kilometer,” tandasnya.
(Adv/DPRD Kaltim/Jgl)