Samarinda, Sketsa.id – Pedagang kaki lima (PKL) Tepian Mahakam akhirnya kembali diizinkan berjualan pada malam hari. Hal itu disampaikan oleh Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi pada awak media Kamis (24/06/2021) Sore.
Sebelumnya, pada Sabtu 15 Mei 2021 lalu, Pemerintah kota (Pemkot) Samarinda menghentikan sementara aktivitas PKL Tepian di bilangan jalan Gajah Mada Samarinda, dengan pertimbangan rencana pengembalian fungsi ruang terbuka hijau (RTH) di bantaran sungai Mahakam.
Namun, setelah menggelar pertemuan dengan Ikatan Pedagang Tepian Mahakam (IPTM) pada Kamis siang, Pemkot Samarinda mengambil kebijaksanaan untuk memberi kesempatan kembali para PKL untuk mengais rezeki di lokasi tersebut, sementara waktu. Pada kesempatan kali ini, memberi himbauan tegas pada PKL agar dapat berjualan dengan tertib, rapi dan menerapkan protokol kesehatan, selain itu jumlah pedagang juga dibatasi.
“Boleh jualan lagi sementara waktu, tapi harus rapi dan menjalankan protokol kesehatan. Jumlah pedagang juga dibatasi.” Ujar Rusmadi di Anjungan Karang Mumus Balai Kota Samarinda Kamis sore.
Dari total 130 pedagang yang terdata, disediakan kuota sebanyak 27 pedagang tiap malam, serta dilakukan pembatasan lokasi dagang.
“Zona 1 di dermaga depan Kegubernuran Kaltim sampai di depan BTN. Zona 2 di Taman Teluk Lerong, harus bebas dari pedagang. Kemudian zona 3 di taman kupu-kupu depan Islamic Centre juga bebas dari pedagang,” urai mantan sekprov Kaltim itu.
Dari 27 pedagang tersebut dibagi dua segmen dalam zona 1. Segmen pertama di sekitaran dermaga di depan Kegubernuran Kaltim. Berisi 12 lapak pedagang dan 16 tempat duduk lesehan.
Segmen dua di seberang Bank Indonesia yang diisi 15 pedagang menggunakan 15 kursi dan meja. “Diharapkan satu sisi saja dengan pemandangan langsung ke Sungai Mahakam,” terangnya.
Rusmadi menegaskan, bahwa meja dan kursi juga disiapkan sendiri oleh pedagang. Tak ingin berjanji, tetapi Rusmadi berkeinginan membatu sesuai kemampuan Pemkot. “Termasuk jika ada pengusaha yang ingin membantu, atau pihak ketiga, juga tak masalah,” katanya
Menurut Rusmadi kebijakan tersebut berdasarkan pertimbangan dari berbagai aspek, sambil menunggu Pemkot mencari lokasi alternatif yang tepat untuk melakukan relokasi bagi para pedagang.
Rencananya operasional pedagang dimulai kembali pada Jumat 2 Juli mendatang buka setiap hari mulai pukul 16.00 Wita untuk persiapan. Tutup pada pukul 22.00 Wita. Tapi jadwal ini hanya sementara.
“Sembari kita melihat perkembangan Covid-19 di Samarinda. Kalau kondisinya tak memungkinkan, maka akan ditutup kembali,” ungkapnya. (*)