Samarinda, Sketsa.id – Komisi IV DPRD Kaltim tegaskan ada 40-50 persen sekolah di Kaltim yang punya permasalahan lahan. Hal ini tentu menghambat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim saat hendak membangun unit sekolah baru (USB) atau ruang kelas baru (RKB).
Kendati demikian, anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Salehuddin menyebut akan ada 5 USB yang terbangun di Samarinda, Paser, dan Balikpapan. Di Samarinda, ada 2 USB, sedangkan di Balikpapan ada 1 dan Paser 2. Seluruhnya adalah SMA dan SMK.
Sedangkan rencana Disdikbud Kaltim untuk menambah RKB juga dilatarbelakangi oleh beberapa faktor. Salah satunya untuk mengurangi permasalahan di Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang tiap tahun terus terjadi.
“Ini sekaligus untuk mengurai permasalahan rumitnya PPDB,” jelas Salehuddin.
Salehuddin mengakui, pembangunan USB memang tak mudah. Oleh sebab itu, sejauh ini Disdikbud Kaltim baru berhasil mendirikan 5 USB.
“Pembangunan itu tidak sekonyong-konyong jadi. Ada usulan, rekomendasi, segala macam. Paling penting itu soal lahan. Contoh, SMK 7 Balikpapan itu lahannya baru clear akhir tahun lalu dan baru sekarang bisa kami dorong,” sambungnya.
Tak hanya SMK 7 Balikpapan, ada sejumlah sekolah lain yang juga punya permasalahan lahan. Hingga belum mengantongi sertifikasi tanah sampai berkonflik dengan masyarakat sekitar.
“Nah, hal-hal seperti ini memang banyak kendala. Saya bisa pastikan, 40-50 persen sekolah di Kaltim itu bermasalah dengan lahan,” tegasnya.
Masalah tersebut, ujar Salehuddin, harus diselesaikan oleh pihak-pihak terkait. Tak cukup jika hanya ditangani BPKAD atau Disdikbud Kaltim. Pemerintah di kabupaten dan kota juga mesti dilibatkan.
“Gimana kita mau bangun, salah satu syarat usulan pembangunan itu bisa direalisasikan salah satunya ya lahannya clean and clear, harus ada sertifikat,” tutupnya. (Adv/pa/DPRD Kaltim)