Samarinda, Sketsa.id – Torehan penghargaan di berbagai bidang di era kepemimpinan Wali Kota Samarinda, Andi Harun terus didapatkan. Kali ini Program Jeng Rinda menjadi program yang mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan rekor pengumpul minyak jelantah terbanyak se-Indonesia.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun yang menerima langsung penghargaan MURI dalam sambutannya mengatakan bahwa program “JengRinda” atau Jelantah Membangun Samarinda yang dikerjakan sejak tahun 2021 telah melahirkan kesadaran peduli lingkungan serta gerakan donasi jelantah yang mengumpulkan jelantah dari 10 kecamatan, 59 kelurahan, dan 1992 RT.
“Tercatat, donasi jelantah hingga meraih rekor MURI sebesar 14.362 Kilogram, jika dirupiahkan mencapai Rp100.540.300,- dalam kurun waktu satu bulan,” ucapnya, Kamis (7/4/2022) di Hotel Aston Samarinda.
AH sapaan akrab Wali Kota Samarinda juga menjelaskan jika minyak jelantah bisa menjadi bermanfaat sebagai bahan pengganti sebagian bahan baku crude palm oil (CPO) atau sawit dalam program biodiesel. Tentunya, langkah tersebut bisa mengurangi limbah ke lingkungan hidup, memberikan manfaat ekonomi, baik untuk kesehatan, mengurangi emisi gas rumah kaca hingga mendukung pembangunan daerah.
“Minyak jelantah akan dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan terutama kualitas air, sebab minyak jelantah memiliki sifat kimiawi mengikat. Bila dibuang ke parit dan melekat ke-saluran akan menyebabkan penyumbatan air,” jelasnya.
Dengan penghargaan rekor MURI yang didapat Pemkot Samarinda melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), AH berharap bisa menjadi motivasi bersama serta tidak berhenti sampai di sini.
“JengRinda harus bisa menjadi program pemberdayaan masyarakat, gerakan yang dimulai dari tingkat RT yang memiliki orientasi bisnis, tanpa menyampingkan aspek sosial (donasi) untuk pengembangan Kota Samarinda selanjutnya,” harapnya.
Sementara itu, Nurrahmani Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadis DLH) Kota Samarinda membenarkan bahwa sesuai pesan dan arahan Wali Kota Samarinda, Andi Harun program JengRinda ini memang berorientasi bisnis di tingkat RT.
“Misalkan dihargai Rp7000, yang Rp1000 untuk donasi, dan Rp6000 untuk bisnis RT,” ucapnya.
Dirinya juga menjelaskan bahwa target mencapai rekor MURI ini menjadi salah satu upaya agar masyarakat terlibat mendukung program JENGRINDA, lantaran potensi bisnis masyarakat yang berkelanjutan.
“Karena ini dari masyarakat untuk masyarakat juga,” pungkasnya. (AW)