Kutai Timur, Sketsa.id – Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman mengungkapkan harapannya untuk memperkuat kerukunan antar beragama di wilayahnya sebagai salah satu pilar utama dalam membangun Kutim yang lebih baik. Hal tersebut mencerminkan komitmen untuk menciptakan lingkungan yang inklusif, di mana setiap warga dapat hidup berdampingan dengan rasa saling hormat dan toleransi.
Pernyataan ini beliau sampaikan usai menghadiri Pelantikan dan Rapat Kerja (Raker) Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Kutim di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, Kompleks Perkantoran Bukit Pelangi, Sangatta Utara, Kamis (30/11/2023) lalu.
Dalam komunikatnya, Bupati Ardiansyah Sulaiman menyampaikan pentingnya kerukunan antar beragama sebagai kekuatan yang mampu menyatukan masyarakat Kutim.
“Karena program Kutai Timur sejak 2005 sampai sekarang itu ada satu program yang terus digulirkan dan itu menjadi andalan Kutai Timur yaitu Da’i Pembangunan dan Kerohaniawan pembangunan.
Mereka ada di mana-mana, dalam kerangka membangun dan membersamai masyarakat dengan pesan-pesan keagamaan pada masing-masing agama,” pungkasnya.
Dirinya juga menegaskan pentingnya peran tokoh agama dan masyarakat dalam mempromosikan nilai-nilai toleransi dan persatuan.
Melalui dialog antaragama dan kegiatan bersama, diharapkan dapat terus terjalin kerjasama yang erat di tengah beragamnya latar belakang keagamaan masyarakat Kutim.“Sehingga ini penting menurut pemerintah karena ini bagian program yang kita laksanakan saat kita membangun Kutai Timur pada awal Kutai Timur berdiri,” ucapnya kepada awak media.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim akan terus mendukung upaya-upaya yang mempromosikan kerukunan antar beragama dan memastikan bahwa setiap warga merasa dihargai dan dilibatkan dalam pembangunan daerah. (adv/ pa/ Kutai Timur)