Kutai Kartanegara, Sketsa.id– Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, menyatakan apresiasinya terhadap keberhasilan pengukuran dan penimbangan serentak yang dilaksanakan selama empat minggu di Kecamatan Loa Kulu pada bulan Juni. Kegiatan ini berhasil terlaksana 100 persen, melibatkan berbagai komponen masyarakat.
Pengukuran dan penimbangan ini dilakukan serentak secara nasional untuk mendapatkan data yang akurat. “Pastikan semua data valid dan tidak ada yang terlewatkan,” ujar Bupati Edi Damansyah setelah meresmikan Posyandu Edelweiss di Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu.
Peresmian tersebut dilanjutkan dengan gerakan makan telur dan minum susu sebagai bagian dari kampanye Pencegahan Stunting, pada Kamis (4/7/2024)).
Di Kecamatan Loa Kulu, tercatat ada 3.502 bayi dan balita yang diukur dan ditimbang. Dari jumlah tersebut, 429 atau 12,25% anak di Desa Jembayan masuk kategori stunting, dengan total 638 anak yang diukur dan ditimbang hingga akhir Juni.
“Data yang akurat sangat penting untuk memastikan kategori dan kebutuhan anak, sehingga penanganan dapat dilakukan dengan tepat,” lanjutnya.
Berdasarkan data tersebut, Edi berharap kader Posyandu tetap aktif melakukan kegiatan rutin setiap bulan. Edi bersama Ketua TP PKK dan dinas terkait akan terus memantau program revitalisasi Posyandu.
“Saya berterima kasih kepada kader Posyandu yang telah bekerja dengan baik. Program revitalisasi ini perlu dioptimalisasi,” ungkapnya.
Pada tahun 2022, angka stunting di Kukar tercatat 27%. Namun, setelah bekerja serentak hingga Juni 2023, angka tersebut turun menjadi 15,4%, menunjukkan kerja keras para kader Posyandu.
Pemkab Kukar tidak hanya membangun fasilitas fisik tetapi juga menyediakan dana operasional dan insentif bagi kader Posyandu sebagai bentuk apresiasi, meskipun jumlahnya mungkin belum memadai.
Edi berharap kader Posyandu bersama dinas kesehatan, TP PKK, Tim Pendamping Keluarga, PLKB, dan instansi terkait aktif setiap hari dalam upaya pemberian makanan tambahan bagi bayi dan balita.
Edi juga meminta dukungan semua pihak, termasuk kader Posyandu, Camat, Kepala Desa, Ketua RT, dan tokoh masyarakat, untuk fokus menangani stunting selama dua bulan ke depan, karena sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
“Gerakan nasional ini dilakukan secara konsisten di Kukar sesuai dengan kondisi daerah. Kita ingin generasi anak-anak di Kukar cerdas, pintar, dan bahagia,” tutupnya. (cc/Adv/DiskominfoKukar)