Sketsa.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur, Faisal Rachman, menekankan pentingnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Ia mengatakan bahwa kegiatan-kegiatan yang direncanakan dalam APBD harus selaras dengan visi pembangunan daerah.
Faisal menyampaikan adanya beberapa ketidaksesuaian dalam data yang dicantumkan dalam kebijakan umum yang akan ditandatangani bersama antara DPRD dan pemerintah, pada saat rapat Bahas Anggaran (Banggar) di Ruang Hearing, Senin (22/7/2024).
“Saya lihat ada kekeliruan sedikit terkait dengan data. Saya minta untuk dicoba dikoreksi karena tidak sinkron datanya terkait dengan pendapatan belanja kita, ini kan ada realisasi dari 2020-2024 dan proyeksi 2025,” ujar Faisal saat di temui diruangannya.
Faisal menyebut bahwa APBD harus bisa mendongkrak ekonomi karena dari 6 fungsi dari APBD itu adalah stabilisasi.
“APBD harus bisa mendongkrak ekonomi. Salah satu fungsi dari APBD adalah stabilisasi, jadi bagaimana APBD itu bisa menggerakkan ekonomi,” jelasnya.
Ia juga mengatakan, APBD harus bisa mendorong peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), yang merupakan indikator pertumbuhan ekonomi daerah.
“Pertumbuhan ekonomi diukur dari PDRB. Bagaimana kita bisa menopang penjualan produk-produk domestik masyarakat kita sehingga PDRB kita tumbuh dan meningkatkan ekonomi,” tuturnya.
“Kalau kegiatan hanya seremonial yang biasa saja tidak memberikan dampak, tapi kalau ada efek samping ke peningkatan pertumbuhan ekonomi UMKM, itu bagus,” tambahnya. (adv)