Samarinda, SKETSA.ID – Rencana vaksinasi Covid-19 masal tahap satu di lingkungan Islamic Center Kalimantan Timur (Kaltim) sebanyak 6000 dosis, yang akan dimulai hari ini dengan kuota 1000 peserta dipastikan ditunda sampai waktu yang belum ditentukan.
Sebelumnya, pihak Badan Pengelola Islamic Center (BPIC) telah mematangkan persiapan, mulai dari kelengkapan lokasi vaksin hingga data dan jadwal peserta vaksin dinyatakan telah siap 100%.
Namun, setelah mendapat informasi bahwa jenis vaksin yang akan digunakan adalah Astrazeneca pihak BPIC lantas mambatalkan pelaksanaan vaksin tahap satu untuk kloter pertama pada hari ini (25/08/2021) pagi. Padahal, Menurut BPIC, sebelumnya dinas kesehatan kota Samarinda mengatakan akan menggunakan vaksin Moderna pada pelaksanaan vaksinasi masal di Islamic Center Kaltim.
“dilapangan sudah siap ruangan dan segala macam, hingga kita buka peserta membeludak. karena yang dijanjikan mereka di awal vaksin moderna tetapi besok itu adalah astrazeneca, jadi kita tolak. bukan ga mau di vaksin, tapi kalau vaksin moderna kita laksanakan.” Terang Awang Dharma Bakti Ketua BPIC Kaltim pada Sketsa.id
Menurut BPIC Kaltim penolakan vaksin astrazeneca dilakukan, lantaran BPIC Kaltim berpegang pada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) nomor 14 tahun 2021 tentang hukum penggunaan vaksin Covid-19 produk astrazeneca haram hukumnya, karena dalam prosesnya menggunakan tripsin yang berasal dari babi.
“Kami berpegang pada fatwa MUI nomor 14 tahun 2021 vaksin produk Astrazenca itu haram, karena mengandung unsur babi. Vaksin di Islamic Center, yang kita vaksin ada unsur babinya gak logis lah makanya kita gak mau. Kita minta dengan informasi mereka bahwasannya kita Moderna tapi karena itu Astrazeneca sudah kita tolak saja.” Ungkap Awang Dharma Bakti.
Sementara itu, Kepala dinas Kesehatan Samarinda dr. Ismed Kusasih yang dihubungi oleh para awak media melalui sambungan telepon, mengaku masih mencari solusi untuk mengatasi hal ini.
“Nanti kita Carikan solusinya, memang vaksinnya ada Astrazeneca.”
Menurut Ismed, sebelumnya telah berkoordinasi dengan bawahannya terkait pelaksanaan dan jenis vaksin pada pihak Islamic Center.
“Ya karna saya tanya ke anak-anak. Anak-anak sudah sampaikan ke Islamic artinya gak ada.” Ujar Ismed
Ismed juga mengatakan, bahwa Dinas kesehatan tidak mau masuk ke ranah vaksin. Dan akan mencarikan solusi di tempat lain
“yang penting tahu kita Dinkes itu tidak mau masuk ke ranah vaksin. Ya udah karena dibatalkan kita coba cari solusi. Mudah-mudahan ditempat lain.” Tutup Ismed (*)