Tenggarong, Sketsa.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Kartanegara (Kukar), Sunggono memaparkan tujuan utama pembangunan Program Pertanian Berbasis Kawasan yang tertuang dalam visi dan misi, serta cita-cita Kukar Idaman.
Pertama, meningkatkan nilai tambah serta daya saing wilayah dan komoditas pertanian untuk keberlanjutan ketahanan pangan nasional. Kedua, memperkuat sistem Usaha Tani secara utuh dalam satu manaiemen kawasan. Ketiga, memperkuat kelembagaan petani dalam mengakses informasi, teknologi, prasarana dan sarana publik, permodalan seta pengolahan dan pemasaran.
“Ini adalah komitmen kami terhadap pembangunan pertanian dalam arti luas, kami tegaskan kembali bahwa kami fokus dan sungguh-sungguh dalam mengawal kebijakan pembangunan pertanian di Kukar,” ungkap Sunggono.
Lanjut dia, program prioritas dan program dedikasi Edi-Rendi sudah sangat jelas dan tegas, salah satu fokusnya adalah pertanian melalui Program Pembangunan Pertanian dalam Arti Luas Berbasis Kawasan dan Program Hilirisasi Produk Pertanian.
Walaupun sekarang struktur ekonomi Kukar masih didominasi 62,82 persen oleh sektor pertambangan dan penggalian, kemudian pertanian, kehutanan, perikanan masih di angka 13,33 persen saja, tetapi Pemkab Kukar optimis untuk melakukan strategi transformasi ekonomi berbasis Sumber Daya Alam (SDA) yang dapat diperbaharui.
“Ketergantungan perekonomian Kukar masih dari SDA yang tidak dapat diperbaharui, tapi kita harus bertransformasi. Bisa melalui pertanian, perikanan, pariwisata dan ekonomi kreatif,” jelasnya.
Pemkab Kukar optimis strategi transformasi ekonomi dapat tercapai, apalagi Kukar masih menjadi daerah penyangga utama pangan di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim), baik untuk tanaman pangan padi, hortikultura peternakan maupun perikanan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim 2022, Provinsi Kaltim memiliki lahan panen padi seluas 64.970 hektare.
“Wilayah Kukar masuk di dalamnya dengan luasan 27.981,31 hektare atau 43,07 persen dari total luas panen padi di Kaltim,” sebutnya.
Sedangkan, jumlah produksi Gabah Kering Giling (GKG) 2022 di Provinsi Kaltim sebanyak 239.430 ton dan Kukar menyumbang 105.030 ton atau sekitar 43,87 persen. Sunggono menyebut, ini menunjukkan Kukar memiliki kedudukan sangat penting dan strategis dalam menopang kebutuhan pagan di wilayah Kaltim. Terlebih, menjelang berpindahnya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Provinsi Kaltim.
“Nantinya akan ada penambahan jumlah penduduk dari luar Kaltim yang diperkirakan mencapai 4-5 juta orang.
Ini tentunya menjadi tantangan, sekaligus peluang bagi Kukar dalam pemenuhan pangan di wilayah IKN,” pungkasnya. (Adv/Pa/DPRD Kaltim)