Kutai Timur, Sketsa.id– Puluhan siswa SDN 004 Sangatta Utara mendatangi Wakil Bupati Kutim, beberapa waktu lalu.Didampingi para guru, para siswa kemudian mempresentasikan hasil karya daur ulang limbah sampah. Sebagai bagian dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Kurikulum Merdeka.
Kasmidi memengaku bangga dan takjub melihat hasil berbagai hasil karya murid SDN 004 Sangatta Utara. Sebab dianggapnya sukses mengelola dan mendaur ulang sampah menjadi barang bernilai ekomomis. Karya yang dihasilkan murid SDN 004 Sangatta Utara, merupakan suatu terobosan menarik.
“Saya bangga. Karena mereka masih kelas 4 SD,namun sudah punya karya yang dipresentasikan di atas panggung. Karya-karya ini saya beri nilai 8,” katanya.
Kasmidi kemudian memberikan motivasi agar para siswa terus belajar dan mengikuti pesan orang tua dan guru di sekolah. Sehingga semuanya bisa menjadi sukses. Dia pun berharap agar siswa sekolah lain juga dapat menghasilkan karya positif.
“Kurikulum Merdeka memberikan keleluasan kepada peserta didik, untuk menciptakan pembelajaran yang berkualitas. Sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik,” jelasnya.
Pada kurikulum merdeka ini salah satu pendidikan karakter yang berlandasan P5, merupakan wujud pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat. Memiliki kompetensi global dan berprilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang memiliki enam ciri utama.
“Harus bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergontong royong, mandiri, bernalar kritis serta kreatif,” terangnya.
Sementara itu, Koordinator P5 SDN 04 Sangatta Utara, Meity Rampengan menyatakan bahwa kegiatan tersebut bagian dari program merdeka belajar yang dilaksanakan semua sekolah dan tidak boleh dilewatkan.
“Selama tiga pekan kami melaksanakan proyek ini, dengan 17 aktivitas yang harus dikerjakan. Intinya bagaimana mengelolah sampah dengan memanfaatkan sampah masyarakat yang terbuang didaur ulang,” ungkapnya didampingi Wali Kelas 4 Alfrida Malik.
Sedangkan Alfrida Malik menambahkan, sampah-sampah yang diolah anak-anak adalah jenis botol, sepatu bekas, jam dinding rusak dan sedotan minuman.
“Kegiatan P5 kali ini mengambil topik mengolah sampah organik menjadi sebuah produk yang tentunya ramah lingkungan,” singkatnya. (adv/pa/Kutai Timur)