Samarinda, Sketsa.id – Salah satu aset Pemprov Kaltim berupa Stadion Utama Palaran diharapkan bisa dikelola oleh pengelola yang profesional. Setidaknya, itu harapan yang disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono.
Kendati demikian, pria yang akrab disapa Tiyo itu menyebut perlu adanya analisis lebih mendalam untuk menentukan siapa pengelolanya. Biasanya, ujar Tiyo, nantinya ada penawaran yang berbentuk kerja sama.
“Bentuk kerja sama itu kan macam-macam untuk pihak ketiganya. Bisa swasta, mungkin pemda lain. Misalnya ya, kan kita enggak tahu karena kita belum punya kapasitas untuk mengelola. Kita lihat nanti,” ungkap Tiyo belum lama ini.
Terlepas dari itu, Tiyo mengapresiasi perbaikan jalan yang berada di depan Stadion Utama Palaran. Tampak jalan tersebut sudah mulai diaspal sekaligus ada pemagaran di sekeliling kompleks stadion.
“Hari ini kan mulai dirawat ya, jalannya sudah mulai diaspal dan bagus,” sambungnya.
Walau begitu, dia berharap ada perbaikan lebih lanjut di stadion yang digunakan saat gelaran PON Kaltim 2008 lalu itu. Terutama untuk perbaikan beberapa gedung cabang olahraga (cabor) di dalam.
Soal Stadion Utama Palaran ini memang diakui Tiyo sudah sejak lama disuarakan oleh pihaknya. Sebab stadion itu tampak tak terawat. Maka ketika mulai ada perbaikan, dia menilai, sorotan pihaknya kala itu telah mendapat respons.
“Saya tidak tahu itu karena kerja kami (ada perbaikan) atau bukan, tapi ini adalah kerja masyarakat Kaltim. Semua teman-teman (media) kan bantu kami juga,” tambah politisi dari Fraksi Golkar itu.
Secara umum, Komisi II DPRD Kaltim tetap mendorong pemprov untuk memperbaiki aset-aset fisik yang dimiliki. Apalagi seperti Stadion Utama Palaran yang dibangun dengan biaya mahal tapi sekarang tak terawat dan jarang terpakai.
“Kami memang minta pemerintah untuk fokus terhadap perbaikan aset-aset yang ada,” tutup Tiyo. (Adv/Pa/DPRD Kaltim)