Sketsa.id – Anggota Fraksi Amanat Berkarya (AKB), Mulyana menyampaikan pandangan kritis mereka terkait beberapa aspek penting dalam pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun anggaran 2023. Salah satu fokus utama yang diangkat oleh fraksi ini adalah penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan strategi investasi serta pembiayaan yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Hal ini disampaikan saat Rapat Paripurna Ke-27 mengenai Penyampaian Pandangan Umum Fraksi-fraksi dalam DPRD Kabupaten Kutai Timur terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2023, di Ruang Sidang Utama Kantor DPRD Kutim, Kamis (13/6/2024).
Mulyana, menekankan pentingnya peran BUMD dalam pengembangan ekonomi daerah. Ia juga menyoroti bahwa penyertaan modal pada BUMD harus dilakukan dengan strategi yang tepat untuk memastikan manfaat maksimal bagi Kabupaten Kutai Timur.
“Kami mendukung penuh upaya pemerintah dalam menyuntikkan modal pada BUMD, namun hal ini harus diarahkan untuk mendapatkan dividen yang signifikan serta pengaruh strategis di masa depan. Penyertaan modal bukan hanya untuk tujuan jangka pendek, tetapi juga untuk membangun basis ekonomi yang kokoh bagi daerah,” ujar Mulyana.
Selain itu, Mulyana juga menyoroti pentingnya peningkatan aktivitas investasi dan pembiayaan sebagai bagian dari strategi untuk mendukung pelayanan publik dan pertumbuhan ekonomi lokal. Mulyana menjelaskan bahwa investasi dan pembiayaan merupakan instrumen penting dalam meningkatkan arus kas masuk daerah, yang pada gilirannya akan mendukung pembangunan infrastruktur dan layanan masyarakat.
“Ini adalah langkah strategis yang harus diambil untuk memastikan pelayanan pemerintah kepada masyarakat dapat meningkat secara signifikan,” jelasnya.
Mulyana juga menegaskan bahwa kebijakan ini sejalan dengan visi pemerintah daerah untuk menciptakan kondisi ekonomi yang stabil dan berkelanjutan.
“Dengan mengoptimalkan investasi dan pembiayaan, kita dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Ini tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga membuka peluang baru bagi sektor-sektor ekonomi lokal untuk berkembang,” tegasnya.(adv/adl)